Pembebasan Lahan Jadi Kendala Pembangunan Jembatan Bahteramas
Kendari,LENTERASULTRA.Com-Proses pembangunan mega proyek jembatan Bahteramas terus digenjot. Pengerjaan jembatan yang menghubungkan Kota Lama Kendari di sisi utara dan sisi selatan Teluk Kendari Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli itu sudah berlangsung tiga tahun sejak tahun 2015 lalu. Namun hingga saat ini, baru memasuki tahap penyelesaiannya sekitar 42 persen.
Rupanya, kendala terbesar yang menghambat percepatan pengerjaannya adalah terkait dengan pembebasan lahan. Padahal tahun 2018 ini ditargetkan bisa selesai hingga 60 persen. Sayangnya, masih terkendala pada pembebasan lahan di Lapulu maupun Kota Lama.
“Kendala ini yang mengakibatkan proses pengerjaan jadi lambat. Di Kota Lama masih ada lima kapling dan Lapulu satu kapling tanah. Namun sekarang ini, baru mulai direalisasikan proses penyelesaian pembayaran terhadap sejumlah kapling tanah itu,” ungkap Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Martin Efendi Patulak saat di temui di ruang kerjanya.
Tak main-main memang, mega proyek tersebut memakan dana atau anggaran kontrak sebesar 750 miliar yang dianggarkan secara multi years. Jembatan layang yang membentang di atas Teluk Kendari ini memiliki panjang 1,348 meter dengan luas 24 meter serta tinggi jembatan 25 (DPL).
“Sejak Oktober 2015 silam, proyek pembangunan jembatan Bahteramas mulai dikerjakan. Kini progresnya baru mencapai 42 persen. Pengerjaan fisik sudah mulai terlihat. Tahapan pengecoran dan pemasangan rangka besi di tiap-tiap sisi tiang sudah selesai,” beber Martin Efendi.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Sultra itu, menegaskan bahwa sembari menuntaskan masalah lahan, saat ini juga yang sementara diselesaikan adalah struktur bangunan.
“Masih mayor item dan minor itemnya belum dikerja. Penyangga jembatan belum dikerjakan masih menunggu kendala lahan diselesaikan dulu,” katanya.
Dia mengulaskan, jembatan Bahteramas itu dibangun dengan anggaran kontrak Rp 750 miliar dikerja secara berkala. Mengingat masih ada kendala besar ditambah dengan penganggaran dari Kementrian PU-PR secara multi years, dirinya belum bisa memastikan akan tuntas sesuai target. Dimana pembangunannya ditargetkan akan selesai 2019 mendatang. (Pebry)