Jembatan Ambruk di Konkep, Mobil Hilux Masuk Sungai

875
Jembatan darurat diatas sungai Polara ini sudah tidak layak pakai. Saat kendaraan melintas, sebagian lantainya ambruk dan mobil yang melintas ikut jatuh ke sungai

Lenterasultra.com-Jembatan darurat di Desa Waturai, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) memakan korban. Sebuah mobil pick up berwarna silver “nyungsep” di sungai Polara, dengan posisi bagian belakang mobil berada di bibir sungai.

Saat insiden ini terjadi Minggu (27/5), mobil Sport Utility Vehicle (SUV) pabrikan toyota itu dikemudikan warga Wawonii Tenggara bernama Iyan. Mobil hilux berwarna silver ini bergerak dari arah desa Roko-Roko menuju Desa Munse. Saat mendekati ujung jembatan, sebagian lantai jembatan runtuh. Kondisi ini membuat mobil diatasnya juga ikut anjlok di sungai Polara.

“Nyungsep”nya mobil ke sungai itu berlangsung sekitar satu jam. Mobil SUV ini bisa dinaikan kembali ke darat, setelah puluhan warga di sekitarnya bergotong royong membantu menariknya keluar dari bibir sungai. Pasca kejadian tersebut, kondisi jembatan darurat itu tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda empat. Setelah diperbaiki kembali oleh warga, jembatan kayu itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Sartito, tokoh pemuda dari Polara, Kecamatan Wawonii Tenggara

Sartito, salah satu tokoh pemuda dari Polara, Kecamatan Wawonii Tenggara mengatakan, insiden jatuhnya mobil di sungai Polara itu diakibatkan kondisi jembatan darurat  yang sudah tidak layak. Tiang dan lantai jembatan yang dibuat dari batang kelapa sudah usang dan lapuk dimakan usia.

Sartito menilai, kondisi jembatan yang mwlintas diatas sungai Polara itu, sudah lama dikhawatirkan oleh seluruh masyarakat yang tinggal di semua Desa di Kecamatan Wawonii Tenggara. Sebab, setiap penduduk melintas atau bolak balik diatas jembatan batang kelapa itu, warga selalu was-was karena takut jembatannya rubuh dan langsung masuk ke dalam sungai. “Bayangkan, jembatan ini sudah empat tahun dibangun dari kayu. Dari saat itu sampai sekarang, tidak ada perbaikan. Jadi wajar masyarakat was-was kalau melintas,” kata Sartito.

Sartito berharap, rubuhnya jembatan di atas sungai Polara semestinya  mendapat perhatian serius dari Pemda Konkep. Dia juga meminta, Dinas Pekerjaan Umum selaku instansi tehnis segera mengambil langkah-langkah, sebelum ada lagi korban kendaraan atau jiwa yang jatuh saat melintas.

“Jembatan itu memang darurat. Tapu ini menjadi jalan alternatif bagi warga Wawonii Tenggara untuk keluar masuk ke Langara melalui jalur darat. Apalagi dengan kondisi musim timur. Untuk lewat laut, kami tidak berani, karena gelombang yang sangat tinggi. Sementara jika memilih lewat jalur Wawonii Selatan, jalan berlumpur dan longsor juga mengintai warga. Jadi kami minta kepedulian pemerintah untuk memikirkan masalah ini,” pintanya. (Yadhi)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU