Rekening Nasabah BNI Kendari Mengaku Dibobol Lewat ATM

1,977
Warga sedang antri di ATM (internet)

Lenterasultra.com-Kasus hilangnya saldo rekening nasabah bank secara tiba-tiba tidak hanya dialami oleh nasabah di Pulau Jawa. Warga kota Kendari juga menjadi korban skimming atau pencurian data (nomor PIN dan akun) nasabah melalui kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Andi Syamsul Rizal, mengaku menjadi salah satu korban pembobolan dana di rekeningnya. Nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Kendari ini mengalami hal itu, Sabtu (10/3) lalu, saat berada di pulau Jawa. Pria berkumis ini tidak mengetahui pasti dimana data rekening pribadinya di bobol.

Namun dia bercerita, sebelum dia mengetahui uang direkening BNI nya raib, pensiunan PNS di Kabupaten Bombana ini, lebih dulu melakukan penarikan di salah satu ATM di rumah makan di daerah Karawang, Kota Bekasi.

“Saat itu saya melakukan penarikan uang sebanyak dua juta lima ratus ribu. Waktu penarikannya antara jam setengah tujuh sampai jam tujuh,” cerita Andi Syamsul Rizal, kepada wartawan lenterasultra.com.

Usai mengambil uang di ATM, dia melanjutkan perjalanan di kota Bandung. Begitu tiba sekitar pukul 09.00, Andi Syamsul Rizal kembali bergegas menuju salah satu ATM bersama, depan salah satu hotel ternama di kota Kembang itu.

Namun saat memasukan kartu debetnya, Andi Syamsul Rizal merasa aneh, karena dari mesin ATM terdapat laporan jika kartunya tidak bisa digunakan. Merasa tidak yakin, dia bahkan berkali kali  memasukan kartu debetnya, namun hasilnya tetap ditolak.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Mantan pejabat eselon di Pemda Bombana ini merasa curiga ada yang tidak beres dengan ATM nya. Kecurigaannya itu tidak meleset, begitu keluar dari ATM,  tiba-tiba nada SMS berdering di hand phone. Isinya,  sebuah notifikasi, jika dia telah melakukan dua kali transaksi dengan total sebanyak Rp 11 juta.

“Jadi ada dua notifikasi yang masuk melalui SMS (pesan singkat) di hp (hand phone) saya. Laporan notifikasi pertama sebesar Rp 2,5 juta. Kedua sekitar Rp 8,5 juta,” katanya. Merasa tidak pernah melakukan transaksi apalagi melakukan penarikan sebanyak itu, Andi Syamsul Rizal meyakini, jika rekeningnya menjadi korban skimming.

Pria berkumis ini pun tidak bisa berbuat banyak. Sehari setelah dananya dibobol, Syamsul Rizal memilih balik ke Kendari. Senin (11/3) dia memilih mengadukan hal ini di BNI unit Lepo-Lepo. Setelah itu, dia mendatangi BNI cabang Kendari untuk melaporkan hal yang sama. “Saat saya laporkan di cabang (BNI cabang) saya dijanji selama 40 hari untuk di proses. Namun sampai waktu yang dijanjikan, ternyata belum ada respon,” sambungnya.

Senin (21/5) kemarin, menjadi kali kesekian bagi Andi Syamsul Rizal menyambangi BNI Kendari guna menanyakan persoalan yang dihadapinya. Namun dia merasa kecewa, ternyata masalahnya itu belum ditindaklanjuti, apalagi mendapat dananya kembali dari pihak BNI. “Kekecewaan saya makin jadi, karena baru hari ini (kemarin) baru saya diminta kronologis kejadiannya, dan diminta bertanda tangan diatas kertas bermatrei,” kesalnya.

Pimpinan Cabang BNI Kendari, Musakkir mengaku belum mendapat laporan adanya pengaduan korban skimming dari nasabahnya itu. Sebab, sampai Senin (21/5) kemarin, Musakkir mengaku masih belum berkantor. “Saya masih cuti, untuk informasinya silakan hubungi pengganti sementara saya, ibu Herly,” kata Musakkir, saat dihubungi via hand phonenya, sore kemarin.

Pengganti sementara (Pgs) Pimpinan cabang BNI Kendari Herly Gobel, juga belum mengetahui ada nasabah BNI yang dibobol rekeningnya.”Dimana pengaduannya, ketemu dengan siapa,” kata Herly, sore kemarin.

Bahkan wakil pimpinan cabang BNI Kendari mempertanyakan berapa nominal dana yang dibobol, serta dimana nasabah tersebut melaporkan pengaduan pembobolan rekeningnya. Namun begitu, Herly menjamin, jika laporan tersebut sudah diterima, pihaknya akan segera mengfolow up nya, termasuk mencari tahu kronologis kejadiannya. (yadhi)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU