Burhanuddin Disebut Sangat Layak Pimpin KONI Bombana

Bachri Bahtiar, Ketua Pengprov Cabor Muay Thai (batik Korpri) serta Heriansyah, Ketua Pengprov Cabor Takraw (PSTI) menyatakan dukungannya kepada Burhanuddin, sebagai Ketua KONI Bombana. Keduanya mendorong pengurus dua cabor itu yang ada di Bombana agar mendukung Bupati Bombana itu sebagai Ketua KONI. FOTO :ADHI

 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara sedang mencari pemimpin baru. Arsyad, yang selama ini menjadi Ketua KONI memilih mundur sebelum masa kepengurusannya berakhir. Musyawarah olahraga kabupaten luar biasa (Musorkablub) pun disiapkan. Agenda ini sudah sempat mulai digelar, 16 Juli lalu. Tapi kemudian ditunda karena ada beberapa Cabor yang kepengurusannya bermasalah.

Kendati kelanjutan Musorkablub KONI itu belum teragenda kembali, tapi nama-nama yang layak jadi Ketua KONI Bombana sudah mengerucut. Hanya ada dua pendaftar, yakni Burhanuddin yang kini menjabat sebagai Bupati Bombana, serta Iskandar yang saat ini adalah Ketua DPRD. Lalu siapa yang paling pantas dan layak diantara keduanya?

Pengurus Cabang Olahraga di tingkat provinsi (Pengprov), hampir sebagian besar Cabor mendukung tampilnya Burhanuddin sebagai Ketua KONI Bombana. Dua dukungan diantaranya berasal dari Pengprov Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) dan Muay Thai. Melalui ketuanya masing-masing, Pengprov PSTI dan Muay Thai menilai Burhanuddin layak menjadi Ketua KONI Bombana. Apalagi Wonua Bombana dipercaya menjadi tuan rumah pekan olahraga provinsi (Porprov) tahun 2026.

“Dengan kapasitasnya sebagai Bupati Bombana, Burhanuddin sangat layak jadi Ketua KONI di daerah otoritanya,” kata Bachri Bahtiar, Ketua Pengprov Cabor Muay Thai, saat ditemui di salah satu café di kawasan perumahan elit Kota Kendari, Kamis, 17 Juli 2025. Dukungan tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Sultra, Burhanuddin memiliki potensi yang sangat besar mengembangkan olahraga di Kabupaten Bombana jika menjabat sebagai Ketua KONI.

Dengan statusnya sebagai bupati, ia menilai Cabor tidak lagi kesusahan memikirkan anggaran. Burhanuddin sambung Bachri dipastikan akan memikirkan hal itu dengan memberikan porsi anggaran yang lebih untuk pembinaan dan perkembangan cabang olahraga di Bombana. Apalagi semua masyarakat tahu bahwa, sumber pembiayaan KONI hampir sebagian besar berasal dari anggaran pendapatan belanja daerah atau APBD.

“Sepengetahuan saya, sampai detik ini, belum ada satupun cabang olahraga yang membiayai dirinya sendiri tanpa dukungan finansial dari APBD,” kata Bachri. Oleh sebab itu, dirinya mendorong Cabor-Cabor di Kabupaten Bombana untuk mendukung Burhanuddin sebagai Ketua KONI. Kegiatan Pengcab Cabor juga akan terseok-seok bahkan berjalan ditempat jika tidak didukung finansial dr Pemkab Bombana dalam hal ini bupati.

Ketua Pengprov Muay Thai ini mengaku, pengurus Cabor akan konyol jika tidak mendukung bupati di daerahnya yang sudah menyatakan kesiapannya menjadi Ketua KONI, termasuk di Kabupaten Bombana. Apalagi Wonua Bombana mendapat kepercayaan dan siap melaksanakan Porprov di tahun 2026 mendatang. “Porprov ini agenda besar. Masyarakat Bombana wajib menyambutnya. Jika Bombana jadi tuan rumah dan bupatinya menjadi ketua KONI, iven Porprov akan berjalan lancar dan sukses,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Pengprov PSTI Sultra Heriansyah mengatakan jika di kabupaten atau kota ada nama bupati yang siap menjadi Ketua KONI, Pengcab Cabor wajib menyambut dan mendukungnya. Sebab, kehadiran bupati sebagai ketua induk organisasi di daerah akan sangat efektif dan efisien dalam membangun dan membesarkan olahraga. Begitu juga di Bombana. Karena bupati siap memimpin KONI, Cabor harus menyambut peluang tersebut.

“Namanya  pucuk pimpinan daerah, segala sesuatunya bupati yang tahu dan merekomendasikan. Apapun kondisinya, ketika berbicara pengembangan olahraga di daerah pasti endingnya ada sama bupati,” kata Heri sapaan akrabnya. Olehnya itu, dosen di Universitas Halu Oleo ini menyarankan pengurus Cabor di Kabupaten Bombana, agar memuluskan niat Bupati Burhanuddin untuk membesarkan KONI.

“Insya Allah, jika KONI ditangan beliau (Burhanuddin) perkembangan olahraga di Bombana akan berkembang pesat. Apalagi anggaran KONI melalui dana hibah dan Keputusan ini ada sama bupati selaku penanggungjawab,” kata mantan atlet Takraw Sultra ini.

Heri menegaskan, majunya Bupati Burhanuddin sebagai calon Ketua KONI Bombana tidak usah lagi disangkutpautkan dengan urusan politik. Heri bilang, KONI merupakan induk organisasi yang menaungi cabang-cabang olahraga di daerah, sehingga tidak ada hubungannya dengan urusan politik. “Kalau sudah siap jadi KONI berarti siap membesarkan olahraga. Jadi urus KONI bukan untuk berpolitik,’ ungkap Heri.(red)