KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Banyak cerita menarik dari pelantikan perdana pejabat eselon dua di pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur, Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua yang digelar Senin, 26 Mei 2025 lalu. Selain jumlah pejabat yang dilantik sama dengan tanggal pelantikan, yakni 26, pergeseran pejabat dimasa 100 hari kerja ASR-Hugua membuat sejumlah pejabat turun eselon dan bergeser dari dinas “basah atau mata air” ke dinas “air mata atau kering,”.
Tercatat 26 pejabat eselon dua yang dilantik ASR Senin 26 Mei, 2025. Rinciannya, 13 pejabat didefinitifkan, 3 pejabat jadi Pelaksana tugas (Plt) dengan status penugasan dan 10 pejabat jadi Plt. Dari 20-an pejabat yang dilantik, ada nama adik mantan gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi. Namanya, Hj Usnia. Dia berlatar belakang pendidikan kesehatan. Jabatannya juga mentereng, Kepala Dinas Kesehatan. Tapi di era ASR, Usnia digeser ke Dinas Perpustakaan, jadi kepala di lembaga yang pekerjaannya mengurus buku, bukan lagi stunting, ibu hamil dan kematian bayi.
Usnia, cukup lama menjadi Kepala Dinas Kesehatan. Dia dilantik Jumat, 3 Februari 2023, saat sang kakak, Ali Mazi masih jadi Gubernur Sultra. Kursi empuk Kadis Kesehatan baru bergeser dari Usnia, Senin, 26 Mei 2025. Ini berarti, Usnia kurang lebih 2 tahun 3 bulan menjadi Kadis Kesehatan. Saat ASR jadi Gubernur, Usnia digeser menjadi Kadis Kesehatan. Dia akan menempati gedung bundar, bangunan megah yang dihadirkan Ali Mazi saat jadi Gubernur Sultra.
Usnia menggantikan Kadis Perpustakaan sebelumnya, Nur Shaleh yang digeser menjadi Asisten Pemerintahan dan kesejahteraan rakyat. Sementara jabatan Kadis Kesehatan yang ditinggalkan Usnia, diserahkan kepada dokter Asrida. Statusnya sebagai pelaksana tugas, dengan masa jabatan yang sangat terbatas yakni tiga bulan.
Saat pelantikan perdana Gubernur ASR, ada juga pejabat strata eselonnya turun. Ia adalah Yusmin. Birokrat yang selama lima tahun terakhir menorehkan banyak prestasi. Sebelum mutasi era ASR, Yusmin menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Ia bahkan sempat selama lima bulan menjadi Pj Bupati Kolaka Utara. Di era Yusmin, sekolah-sekolah menengah atas didorong untuk mandiri, dan memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk berkebun. Saat jadi Pj Bupati pun, ia jadi kepala daerah pertama yang langsung action, mengurusi Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sayang, pimpinan daerah yang baru punya penilaian berbeda dan memberi penugasan baru kepada Yusmin. Ia kini jadi Kepala Biro Organisasi, atau setingkat dengan eselon II B, sementara saat menjadi Kadis, ia ada di level II.A. Meski Yusmin tetap menduduki jabatan eselon dua, penempatannya sebagai Kepala Biro Organisasi membuat dirinya kehilangan status sebagai Kepala OPD. Jabatannya sebagai Karo berada di Sekretariat Daerah (Setda), dimana jabatan kepala OPD di Setda dijabat Sekretaris daerah atau Sekda.
Selain Usnia dan Yusmin, satu lagi pejabat Pemprov yang menarik dibahas saat pelantikan perdana ASR. Namanya Muliadi. Sebelum rotasi perdana di Pemprov Sultra, Muliadi menduduki jabatan Kepala Biro Pemerintahan Setda Sultra. Namun saat pembacaan nama-nama pelantikan pejabat eselon dua Senin, 26 Mei 2025, nama Muliadi juga disebut dalam SK gubernur.
Saat master of seremoni membacakan nama-nama pejabat yang dilantik, posisi jabatan Muliadi disebutkan sebagai pelaksana di Biro Pemerintahan. Ini artinya, Muliadi, tidak menduduki jabatan apa-apa dan tanpa eselon. “Belum tahu sebagai apa dinda, tinggal tugu SK saja, dimana ditempatkan,” kata Muliadi usai pelantikan Senin, 26 Mei 2025.
Gubernur ASR mengaku paham dengan perasaan pejabatnya saat pelantikan perdana di pemerintahannya. Mantan Panglima Kodam VII Wirabuana – kini berubah nama Kodam XIV Hasanuddin- bilang, pejabat yang diberi jabatan di 100 hari kerjanya ada yang bergembira dan ada yang sedih. Meski demikian, dia tetap menguatkan perasaan pejabatnya untuk tidak berkecil hati. Kepada pejabatnya yang menduduki jabatan baru, ASR juga mengingatkan agar tidak berbangga hati, karena jabatan yang diberikan merupakan amanah yang harus diemban dengan penuh tanggungjawab.
“Makin besar pohon itu tinggi, makin besar angin menerpa. Makin besar jabatan yang kau emban, maka tanggungjawab akan semakin besar pula. Kalau tanggungjawab besar, maka risiko yang dihadapi juga makin besar,” katanya. Pelantikan perdananya diakui ASR ada yang bergeser. Mantan Komandan Korem 143 Halu Oleo ini akan mengevaluasi pejabatnya setiap 3 bulan.
“Jangan berkecil diri atau berkecil hati. Jangan sombong dan jangan juga bangga. Tetapi mari sama-sama bekerja dengan baik. Saya yakin, semuanya mempunyai kesempatan yang sama. Jangan merasa seolah-olah setelah hari ini tidak berada pada posisi itu, terus merasa kecil hati. Jadikan sebagai intropeksi diri, dan saya masih membuka kesempatan kepada saudara manakala saudara-saudara memang pantas dan patuh untuk di kembalikan pada jabatan yang tepat. The right man on the right place. Tempatkanlah orang sesuai pada jabatannya. Oleh karena itu, saya pasti akan lakukan itu,” ungkap ASR, dalam sambutan tanpa teksnya.(*)
Penulis ;Adhi