Suplai BBM di SPBU Depan Eks Rabam Dihentikan Sebulan

 

Suasana sepi tanpa antrian kendaraan terlihat di SPBU di depan Eks Rabam, di Jalan Ahmad Yani. SPBU ini rupanya sedang kena sanski oleh Pertamina, dengan tanpa pasokan BBM selama sebulan. FOTO :ADHI

 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Tidak ada lagi antrian kendaraan roda dua dan roda empat di SPBU 74.93107, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Pemandangan sepi di SPBU yang terletak di jalan Ahmad Yani tepatnya di depan Eks Rabam itu sudah terjadi sejak Senin, 12 Mei lalu. Penyebabnya, Pertamina menghentikan suplai BBM jenis Pertalite karena SPBU tersebut dinilai nakal alias bertransaksi tidak wajar.

Padahal sebelum disegel Pertamina Patra Niaga, saban hari, pemandangan di SPBU tersebut selalu mengular kendaraan bermotor. Untuk mobil misalnya, antriannya mulai depan SPBU hingga memanjang di samping SPBU tepatnya di jalan Kolonel Abdul Hamid. Motor juga begitu, antriannya mengular hingga di tepi jalan utama.

Mobil yang diduga kerap antri dan mengisi BBM berulang di SPBU nakal itu, menggunakan kaca film berwarna gelap atau riben hitam. Sementara motor yang kerap terlihat antri berulang beberapa diantaranya jenis thunder. Motor jenama Suzuki ini punya keistimewaan karena mempunyai tangki yang agak besar untuk menampung BBM. Sekali isi, bisa lebih 10 liter.

“Banyak mobil dan motor yang selalu antri Pertalite disini (SPBU Ahmad Yani). Tetapi hampir dua minggu ini sepi. Saya sudah curiga pasti ada masalah. Ternyata betul, suplai BBM nya dihentikan sama pertamina. Itu ada baliho pemberitahuannya dalam pembinaan,” kata Harma, salah satu warga yang mengaku kerap mengisi BBM di SPBU Ahmad Yani sambil menunjuk spanduk berwarna merah dan putih bertuliskan SPBU ini dalam pengawasan PT Pertamina Patra Niaga yang dipasang di pagar pembatas SPBU.

Warga Kota Kendari ini mengaku beberapa  kali mengisi BBM dan pernah melihat motor bertangki besar antri. Begitu juga dengan mobil. Banyak yang antri. Bahkan pernah sekali dirinya antri sedikit lama. Penyebabnya, mobil di depannya berhenti agak lama saat mengisi BBM. Nosel yang di dalam tangki lama baru keluar. “Saya tidak tau kenapa. Mungkin noselnya macet,” kata Harma tanpa curiga.

Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relation dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengaku, Pertamina memang menjatuhkan sanksi berupa penghentian pasokan Pertalite selama satu bulan di SPBU 74.93107 Jalan Ahmad Yani, Kota Kendari. Sanski ini mulai berlaku sejak 12 Mei hingga 12 Juni 2025. Sanksi tersebut diberikan sebagai bentuk peringatan dan pembinaan kepada pihak SPBU agar meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.

Tidak hanya itu, sebagai bagian dari pembinaan, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi meminta kepada SPBU 74.93107 untuk tidak lagi melayani pembelian Pertalite oleh kendaraan yang melakukan pengisian berulang dan terindikasi menyalahgunakan subsidi. Pengelola SPBU di jalan Ahmad Yani itu, juga diwajibkan mencatat tanda nomor kendaraan bermotor atau TNKB, setiap kendaraan dengan akurat.

Selain itu, pengelola SPBU setempat juga menolak pembelian menggunakan jeriken tanpa surat rekomendasi yang sah, serta memberikan sanksi internal kepada operator, pengawas, maupun manajer SPBU yang terbukti melanggar standar operasional. “Kami juga menginstruksikan dengan tegas agar seluruh perangkat CCTV di lokasi strategis SPBU dipastikan berfungsi optimal sebagai bagian dari sistem monitoring,” kata Fahrougi.

Fahrougi bilang, Pertamina menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas distribusi energi dan memastikan BBM subsidi tersalurkan secara adil dan tepat sasaran. Seluruh lembaga penyalur diimbau untuk senantiasa mematuhi prosedur yang telah ditetapkan, guna menghindari sanksi administratif hingga penghentian pasokan yang lebih tegas apabila pelanggaran serupa terulang di masa mendatang.(*)

Penulis : Adhi