BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Jaringan irigasi dan bendungan di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara terus mengalami penambahan. Di tahun 2024 ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bombana, mendapatkan porsi anggaran sebesar Rp14 Miliar. Melalui bidang Sumber Daya Air, organisasi perangkat daerah atau OPD yang kini dipimpin Sofian Baco itu, membangun dan membenahi irigasi dan bendungan yang tersebar di sejumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Bombana.
Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bombana, Ishak mengatakan anggaran belasan miliar itu difokuskan untuk pengelolaan sumber daya air di tahun 2024 di Kabupaten Bombana. Tercatat puluhan paket pekerjaan yang yang dikerjakan dari anggaran belasan miliar itu. Untuk peningkatan daerah irigasi atau DI misalnya, ada lima paket yang dibangun. Ini tersebar di Kabaena, Poleang dan Rumbia.
Kelima paket peningkatan DI itu yakni, peningkatan irigasi di Hambawa, Kecamatan Mataole, peningkatan irigasi di Tongkoseng, Kecamatan Tontonunu, peningkatan irigasi di Lengora Pantai, Kabaena dan peningkatan jaringan irigasi di embung La Aho serta rehabilitasi bendung daerah irigasi Sawei II. “Anggaran pembangunan sejumlah paket jaringan irigasi ini bervariasi. Mulai dari 700 jutaan hingga 2 miliar lebih,” kata Ishak saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 5 Desember 2024.
Selain membangun dan merehabilitasi sejumlah daerah irigasi dan bendungan, di tahun 2024 ini bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Bombana juga menormalisasi sejumlah kali yang tersebar di sejumlah wilayah. Diantaranya, normalisasi sungai Sangia Makmur, normalisasi sungai Puulemo, normalisasi kali jembatan merah Aneka Marga, normalisasi kali Tanah Poleang, Pangkuri, Lampeantani dan Mulaeno. “Semua biaya pekerjaan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus atau DAK yang di porsikan di Bidang SDA sebesar 14 miliar lebih di tahun 2024 ini,” beber Ishak.
Dari anggaran belasan miliar yang diporsikan, bidang SDADinas PUPR Bombana juga membangun sejumlah pekerjaan fisik lainnya. Diantaranya, pembangunan tanggul pencegah banjir Sungai Wa Ombu Eemokolo, perkuatan tebing sungai Mambo, pembangunan tanggul di Desa Lengora Pantai. Ada juga pembangunan sejumlah talud. Diantaranya, pekerjaan talud pengaman pantai di Bambaea serta lanjutan pembangunan talud di Dusun Uwaemittie, Desa Lawatuea.
Ishak mengatakan banyak manfaat yang diberikan kepada masyarakat dengan pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi tersebut. Mulai dari pengendalian banjir, melancarkan aliran air ke areal persawahan hingga bisa meningkatkan dan menyuburkan kesuburan tanah sebagai tempat budidaya tumbuhan.
Selain itu dengan peningkatan jaringan irigasi, bisa menghindari hilangnya debit air diperjalanan, karena meresap dalam tanah. Makanya perlu ditingkatkan dengan pemasangan saluran agar debit air yang di bendung sampai ke areal yang dialiri. Jika tidak maka air akan meresap ke dalam tanah sehingga debit air yang dari hulu akan berkurang sebelum sampai kesawah masyarakat. Jadi banyak air yang tidak termanfaatkan,” kata Oddong, panggilan akrab Ishak. (ADV)