BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Tanpa disadari banyak warga Bombana, pemerintahan Penjabat atau Pj Bupati Edy Suharmanto bekerja keras mengendalikan inflasi demi menjaga daya beli masyarakat tetap terjaga. Tidak main-main, Pemkab Bombana mengalokasikan anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) demi mengendalikan inflasi. Tahun 2024 ini, ada dana Rp22,85 miliar atau meningkat 9,54 persen dari tahun 2023 yang dirogoh dari kas daerah demi menekan inflasi.
Anggaran sebesar itu juga sudah termasuk alokasi bantuan tidak terduga (BTT) yang digelontorkan di masing-masing organisasi perangkat daerah atau OPD. Edy Suharmanto, dalam laporan triwulan keempat yang disampaikannya di Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri, Rabu, 13 November lalu juga menjabarkan beberapa kebijakan utamanya menekan inflasi. “Dalam kesempatan ini kami sampaikan beberapa kebijakan utama Pemkab Bombana terkait inflasi ini,” papar Edy Suharmanto, di depan jajaran Inspektorat Jenderal (Irjend) Kemendagri.
Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri ini memaparkan, selama menjabat sebagai Pj Bupati, ia memerintahkan agar ada penguatan cadangan pangan pemerintah melalui alokasi dana APBD atau BTT. Selain itu, pihaknya terus melanjutkan kegiatan operasi pasar apabila ada gejolak harga komoditi khususnya mengantisipasi lonjakan. “Kami juga mengoptimalkan kios pengendalian inflasi (KOPI) Bombana dalam menyediakan stok bahan pokok,” tuturnya.
Pj Bupati Bombana menambahkan, pihaknya juga menindaklanjuti kerja sama antar daerah dengan kabupaten lain mengenai pasokan pangan. Selain itu, juga dilakukan gerakan menanam holtikultura seluas satu hektar untuk setiap organisasi perangkat daerah (OPD) termasuk pemanfaatan lahan pekarangan kantor dengan pola pembedayaan masyarakat. “Kami juga berusaha memberdayakan petani milenial, termasuk rutin menggelar rapat koordinasi dengan Tim pengendali inflasi,” ungkapnya.(Adv)