BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bombana tak hanya fokus pada menanganan stunting secara teknis, tapi juga kegiatan lain yang mendukung upaya tersebut. Salah satunya adalah memastikan pencatatan dan pelaporan ibu hamil pasca persalinan termasuk memfasilitasi perluasan akses pelayanan Keluarga Berencana (KB) di fasilitas kesehatan.
Untuk memastikan proses ini berjalan baik di lapangan, khususnya terhadap para bidan, Dinas PPKB bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar pertemuan berkaitan hal tersebut yang dipimpin langsung Kepala Dinas PPKB Bombana, H. Abdul Azis, yang dilaksanakan di kantor DPPKB Bombana, 7 Juni 2024.
Hadir dalam acara itu, perwakilan BKKBN Sultra dr. Fitriani Abu Kasim, M.Kes, sebagai ketua tim kerja bidang KB KR. Turut hadir juga 60 peserta yang terdiri dari tim pendamping Keluarga (TPK), Kader KB, penyuluh KB, serta bidan di fasilitas kesehatan. “Amat penting bagi kita membangun kerjasama dan sinergi dengan semua pihak, khususnya bidan dalam meningkatkan program Bangga Kencana,” kata Abdul Azis, Kadis PPKB Bombana saat membuka acara itu.
Menurut Abdul Azis, koordinasi antara mitra khususnya tenaga bidan termasuk penguatan pendampingan bagi ibu hamil dan ibu pasca persalinan adalah langkah awal untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mengurangi stunting. “Tujuan dari pendampingan ibu hamil adalah untuk memastikan kesehatan ibu dan janin, serta memastikan penggunaan metode kontrasepsi pasca persalinan atau KBPP,” jelas H. Abdul Azis.
Kegiatan ini juga fokus pada fasilitasi perluasan akses pelayanan KB di berbagai fasilitas kesehatan. Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, dr. Fitriani Abu Kasim, M.Kes, yang juga merupakan Ketua Tim Kerja Bidang KB KR, menekankan pentingnya penguatan pencatatan dan pelaporan sebagai dasar untuk pemantauan dan mengevaluasi Laporan pada aplikasi SIGA.
“Dengan pencatatan dan pelaporan yang baik, kita dapat memastikan setiap ibu mendapatkan pendampingan yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak,” dr. Fitriani Abu Kasim, M.Kes.
Para peserta yang hadir diberikan pengetahuan mengenai pencatatan dan pelaporan yang efisien, serta teknik pendampingan ibu hamil dan pasca persalinan. Selain itu, mereka juga mendapatkan informasi terbaru mengenai kebijakan dan strategi nasional serta daerah dalam peningkatan akses layanan KB.
Diharapkan dengan kegiatan ini, upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak serta meningkatkan kualitas hidup keluarga dapat tercapai dengan lebih efektif. “Kita semua memiliki peran penting dalam upaya Pencegahan penurunan stunting serta menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat,” ujar dr. Fitriani.
Kegiatan ini menjadi langkah dalam upaya memperluas pelayanan kesehatan dan KB di wilayah tersebut. Dengan komitmen yang kuat dari seluruh peserta, diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat segera dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta akses layanan KB. (adv)