Bombana Masuk 10 Besar Nasional Tekan Inflasi

Pj Bupati Bombana, Edy Suharmanto (tengah) didampingi Sekda, Man Arfa saat mengikuti zoom meeting penanganan infalsi oleh Kemendagri, Selasa (4/6). Rapat itu dipimpin langsung Mendagri, Tito Karnavian. FOTO :DISKOMINFOS BOMBANA

 

RUMBIA, LENTERASULTRA.COM-Istimewa juga kerja-kerja Edy Suharmanto selama jadi Pj Bupati Bombana. Walau baru mengijak usia enam bulan ia memimpin di wilayah itu, prestasinya cukup mencengangkan. Untuk urusan menekan laju inflasi yang jadi masalah nasional misalnya, Pj Edy termasuk sukses besar. Buktinya, Bombana bisa masuk 10 besar nasional kabupaten/kota dengan penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi.

Ini bukan klaim sepihak tapi jajaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang memberi penilaian tersebut. Itu terungkap saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan melalui platform zoom memeting bersama Kemendagri yang dipimpin langsung oleh Tito Karnavian pada Selasa (4/6).

Menurut data yang dipaparkan, penurunan IPH Kabupaten Bombana menunjukkan tren yang sangat positif dan berkelanjutan selama tiga pekan berturut-turut. Pada minggu pertama, IPH Kabupaten Bombana mengalami penurunan sebesar -2,12 persen. Angka ini terus membaik pada minggu kedua dengan penurunan mencapai -3,65 persen. Pada minggu terkini, IPH kembali mengalami penurunan signifikan hingga mencapai -3,96 persen. Konsistensi penurunan IPH ini menjadi indikator penting bahwa perkembangan harga-harga di Kabupaten Bombana berhasil dikendalikan dengan baik.

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Bombana Edy Suharmanto menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut adalah kerja-kerja kolaborasi dari semua pihak yang terlibat dalam pengawasan dan pengendalian harga di pasaran yang dilakukan secara rutin. Beberapa langkah taktis yang dilakukan pemerintah seperti pasar murah, lapak tani hingga operasi pasar terlihat hasilnya.

Suasana zoom meeting penanganan infalsi nasional oleh Kemendagri yang juga diikuti Pemda Bombana, Selasa (4/6) lalu. Dalam forum itulah terungkap bahwa Bombana masuk 10 besar kabupaten di Indonesia yang bisa menekan inflasi dengan baik, sepanjang Mei 2024. FOTO :DISKOMINFOS BOMBANA

 

“Upaya dan kerja keras kita yang dilakukan secara berkala inilah yang memberikan kontribusi signifikan dalam penurunan IPH di Kabupaten Bombana,” jelas Pj Edy. Katanya, poin penting dalam penurunan IPH Bombana selama tiga pekan berturut-turut adalah adanya gerakan persuasif yang dilakukan pemerintah untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong di Bombana.

Demi mempertahankan prestasi tersebut dan agar laju inflasi bisa terus ditekan, Pemkab Bombana dalam waktu dekat akan kembali melaksanakan lapak tani dan operasi pasar guna menjaga harga-harga bahan pokok di wilayah tersebut tetap stabil menjelang hari raya Idul Adha. Lapak tani dan operasi pasar ini akan digalakkan di tiga zona utama, yakni zona Kabaena, Poleang, dan Rumbia.

Sebagai pemimpin, ia berkewajiban memastikan agar harga-harga kebutuhan pokok bisa selalu terjada dan terjangkau oleh masyarakat dan tentu saja yang terpenting, pasokanya juga tetap tersedia. Makanya ia berharap agar para pihak yang sudah bekerja keras dan sukses menekan inflasi, tidak terlena dengan keberhasilan yang telah dicapai. “Tetap harus kita pantau terus, kita kontrol harga-harga di pasaran secara berkesinambungan,” tukasnya.

Masuknya Kabupaten Bombana dalam 10 besar Kabupaten/Kota dengan penurunan IPH tertinggi secara nasional menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, Forkopimda, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga di Kabupaten Bombana dapat menghasilkan perubahan yang signifikan. “Kami terus berkomitmen untuk terus berinovasi dan bekerja keras demi menjaga stabilitas ekonomi di Bombana,” pungkasnya. (adv)

 

 

*Pj Bombana