JAKARTA, LENTERASULTRA.COM-Tiap tiga bulan, setiap birokrat yang ditunjuk jadi Penjabat (Pj) Bupati disebuah daerah, wajib memberi laporan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Itu pula yang dilakukan Edy Suharmanto, yang sudah enam bulan terakhir menjadi Pj Bupati Bombana di Sulawesi Tenggara atau sudah masuk triwulan kedua. Untuk kepentingan itulah, Pj Edy selama beberapa hari terakhir berada di Jakarta bersama beberapa pejabat utama di Bombana.
Laporan Pj Edy untuk triwulan kedua ini disampaikan melalui Inspektorat Jenderal (Irjen), Jumat, 31 Mei 2024. Hasilnya, kinerja Edy Suharmanto di triwulan kedua, periode 27 Februari – 27 Mei 2024 mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pj Bupati Bombana ini dinilai bekerja baik, cepat, tanggap dan mampu mengendalikan berbagai program strategis nasional di wilayahnya.
Prestasi Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kemendagri ini diminta untuk meneruskan dan meningkatkan keberhasilannya dalam memimpin Kabupaten Bombana.
Capaian kinerja Bupati Edy periode 27 Februari-27 Mei 2024 dirangkum dalam presentasi power poin dengan tebal 199 halaman. Didalamnya, memuat berbagai dasar dan aspek yang menjadi penilaian bagi Edy Suharmanto selama tiga bulan menjadi Penjabat Bupati di Kabupaten Bombana mulai dari aspek pemerintahan, pembangunan hingga kemasyarakatan. Rangkuman capaian kinerja Pj Bupati Edy ini dipaparkan di hadapan Irjen Kemendagri , Komisaris Jenderal Polisi Tomsi Tohir Balaw bersama belasan orang yang masuk dalam tim evaluatornya.
Tercatat empat Pj Bupati yang datang di Irjen Kemendagri untuk melaporkan kinerjanya di periode kedua menjabat. Selain Pj Bupati Bombana, ada juga Pj Bupati Paniai di Papua, Pj Bupati Langsa dan Padang Lawas Utara. Meski waktunya bersamaan, Pj Bupati Bombana Edy Suharmanto, mendapatkan jadwal yang pertama memaparkan capaian kinerjanya. Waktu yang diberikan kurang lebih 1 jam, mulai pukul 09.00 sampai 10.00 WIB.
Setengah jam sebelum memaparkan kinerjanya, Edy Suharmanto sudah datang di kantor Irjen Kemendagri, Jalan Merdeka Barat, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Suami Aeni Mutmainnah ini datang dengan menumpangi mobil Mitsibushi Pajero hitam dengan nomor polisi B 2915 ZZH. Edy Suharmanto memakai baju batik dipadu dengan celana panjang hitam. Dia disambut Sekda Bombana Man Arfa, dan puluhan pejabat eselon dua, tiga dan empatnya.
Begitu jadwal pemaparannya tiba, Edy Suharmanto masuk di ruang evaluasi. Dia tidak sendiri masuk ke dalam ruang “ujian”. Dia membawa 15 orang pejabatnya sesuai yang diminta Irjen Kemendagri. Diantaranya, Sekda, Kepala Bappeda, Kadis Kesehatan, Inspektur Inspektorat, Kadis PU dan Kepala Badan Keuangan Daerah.
Saat berada di dalam ruang evaluasi, Pj Bupati bersama timnya, duduk berhadapan dengan tim evaluator Irjen Kemendagri. Dari Pemda Bombana, kursi paling depan, diisi Pj Bupati, Sekda, Kepala Bappeda, Husrifna dan Inspektur Inspektorat, Muchlisi. Pj Bupati Bombana diberi waktu 10 menit untuk memaparkan kinerjanya yang dirangkum dalam 199 halaman.
Setelah itu, dilakukan tanya jawab antara tim evaluator dengan Pj Bupati Bombana dan timnya. Tanya jawab ini berlangsung sekitar 30 menit, karena sekitar pukul 09.36 menit WIB, Pj Bupati Bombana dan timnya, terlihat sudah keluar dari ruang evaluasi di lantai 8 Irjen Kemendagri.
“Alhamdulillah berjalan lancar,” kata Pj Bupati Bombana, Edy Suharmanto kepada Nuryadi, wartawan lenterasultra.com yang hadir meliput laporan evaluasi kinerja triwulan kedua Pj Bupati Bombana di Irjen Kemendagri di Jakarta. Pejabat eselon dua Kemendagri ini bilang, dia bersama timnya menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit memaparkan kinerjanya.
Dalam kurun waktu itu, memberikan apresiasi atas kinerjanya bersama aparatur pemerintahannya selama tiga bulan terakhir bekerja. Menurut Edy Suharmanto ada 10 aspek yang menjadi fokus evaluasi selama dirinya ditugaskan menjadi Pj Bupati Bombana. 10 aspek ini lanjut dia, juga menjadi instruksi pimpinan bagi dia dan aparatur sipil negara yang diberi amanah sebagai Pj kepala daerah.
Edy bersukur dan berterima kasih kepada seluruh jajarannya, karena aspek-aspek yang menjadi prioritas nasional pemerintah mampu kendalikan bahkan beberapa aspek yang dulunya tinggi di Bombana bisa diturunkan selama kepemimpinanya. Mulai dari stunting, kemiskinan ekstrim hingga inflasi.
“Evaluator juga memberikan catatan dan masukan, yang dianggap baik untuk diteruskan dan ditingkatkan. Yang menarik, menurut evaluator kehadiran kami di triwulan kedua ini lebih segar jika dibandingkan di triwulan (TW) pertama. Mungkin di TW 1 lalu, masih baru sehingga kami belum sesegar sekarang (triwulan kedua),” kata Edy sambil tertawa. (adv)