KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Seleksi untuk jadi calon Bupati Bombana yang kelak diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada 2024 nanti benar-benar ketat. Meski ada delapan nama yang sempat mendaftar dan diterima berkasnya oleh PKS Bombana, tapi pada akhirnya hanya empat figur yang akhirnya dipilih untuk “melaju” ke tahap berikut yakni ikut uji kepatutan dan kelayakan di DPW PKS Sultra.
Empat kandidat itu adalah Burhanuddin, Arsyad, Sahrun Gaus dan Andi Muhammad Khaekal. Sedangkan Hasrat, Muhammad Basri Tahir, Sitti Saleha serta Rahmat Jaya Rahman tersisih dari persaingan memperebutkan dua kursi milik partai berlambang padi dan bulan sabit ini. “Hanya empat itulah yang kami sepakati di tingkat DPD PKS Bombana untuk diusulkan diproses ke DPW PKS,” kata Arman Ahmad, Sekretaris PKS Bombana, kepada lenterasultra.com, Senin (27/5/2024).
Berbekal usulan itulah, DPW PKS Sultra kemudian kemudian menggelar acara pendalaman visi misi dan juga kesanggupan lainnya terhadap empat kandidat calon Bupati Bombana tersebut. Kegiatan yang digelar di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin (27/5/2024) itu dipimpin langsung Ketua DPW PKS Sultra, Yaudu Salam Atjo. “Oh benar, kami memang memanggil empat kandidat dari Bombana tersebut,” aku Yaudu Salam Ajo, saat dihubungi.
Sesuai urutan nama dari PKS Bombana, maka yang hadir lebih awal adalah Burhanuddin. Mantan Pj Bupati Bombana tersebut hadir sekira jam 09.00 Wita, dan menjalani serangkaian diskusi dengan para pengurus DPW PKS. Siang harinya giliran Ketua DPRD Bombana, Arsyad juga terkonfirmasi menghadiri undangan. Sedangkan sore hari, manta anggota DPRD Bombana, Sahrun Gaus. Sedangkan Andi Muhammad Khaekal, dikabarkan tidak sempat hadir.
“Kita mendalami soal beberapa hal terhadap calon misalnya, mengonfrmasi survey yang PKS turunkan, apa gagasannya tentang Bombana dan terpenting kemampuannya bertarung. Biar juga idenya bagus, kalau tidak siap dengan variebal lain, kan tidak ada gunanya. Kami mencari yang bagus elektabilitasnya, bagus gagasannya dan kemampuannya berkompetisi. Saya kira, kita paham apa yang saya maksud,” urai Yaudu.
Menurut mantan anggota DPRD Sultra ini, setelah pihaknya melakukan pendalaman tersebut, maka akan menggelar pleno untuk memutuskan dua nama yang akan diajukan ke DPP untuk diputuskan siapa yang berhak mendapatkan tiket PKS. Soal nanti siapa, Yaudu mengatakan semua jadi kewenangan DPP PKS memutuskan, termasuk mekanisme lainnya. Di provinsi, tugasnya hanya mengerucutkan jadi dua nama.
Sementara itu, satu nama yang diajukan PKS Sultra yakni Andi Muhammad Khaekal dipastikan tidak mengikuti pendalaman visi misi yang digelar PKS Sultra, sesuai jadwal. Kabarnya, anggota DPRD Bombana terpilih dari PDIP tersebut masih berada di Jakarta, mengikuti rangakain kegiatan partainya yang juga terkait Pilkada. “Ya, kami juga mendengar kabar tersebut. Beliau (AM Khaekal) tidak bisa hadir,” terang Arman Ahmad, Sekretaris PKS Bombana.
Terkait apakah masih akan diberikan kesempatan lain atau akan digugurkan dalam proses, Arman tidak bisa memberikan kepastian. Hal tersebut masih menunggu keputusan lanjutan dari DPW PKS usai kegiatan pendalaman yang diagendakan hingga malam hari. “Hanya memang, agenda ini cuma dijadwalkan sehari. Kita tidak tahu, apakah DPW masih memberi kesempatan lagi ke Pak Khaekal atau bagaimana, semua tergantung DPW,” pungkas pria yang akrab disapa ustad Arman tersebut.(iza)