Guru Penggerak di Bombana Ikut Festival Panen Hasil Belajar

Sekretaris Daerah Bombana Man Arfa meninjau lokasi pameran salah satu booth hasil belajar yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis, 25 April 2024. Foto : Ist

 

 

RUMBIA, LENTERASULTRA.COM-Ada kemeriahan di salah satu ruangan hotel di pusat kota Rumbia, ibukota Kabupaten Bombana selama sepekan terakhir di akhir April. Para guru dari berbagai sekolah di daerah itu sedang berbagi kreatifitas dan memamerkan produk guru dan siswa yang terkait dengan metode pembelajaran menarik dan memikat. Ada yang berbagi aplikasi, dan juga program komputansi.

Setidaknya ada 50 guru yan ikut memeriahka hajatan bertajuk festival panen hasil belajar. Mereka rata-rata adalah guru penggerak di berbagai sekolah di Bombana. Mereka tergabung dalam guru penggerak angkatan 9.

Festival ini diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Bombana bekerja sama Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis, 25 April 2024. Di moment itu,  para guru unjuk kebolehan dan kreasi mereka berupa produk hasil kreatifitas guru dan siswa yang tentunya memiliki kaitan erat dengan program atau aplikasi yang berhubungan dengan penangkapan kualitas pembelajaran.

Kegiatan ini pula dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bombana, Man Arfa. Ia didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Bombana, Andi Arsyad dan sejumlah unsur perwakilan balai guru penggerak Sultra. Urgensi festival sejatinya agar para guru penggerak dibekali ilmu kepemimpinan, kemampuan pedagogi serta kemahiran dalam menggerakkan komunitas belajar di dalam maupun luar sekolah.

Pejabat eselon tiga Dikbud berfoto bersama staf berfoto bersama saat festival hasil panen belajar dilaksanakan. Foto : Ist

 

Saat membuka kegiatan, Sekda Bombana Man Arfa bilang bahwa festival panen hasil belajar yang digelar tersebut saat ini jadi salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang diharapkan mampu memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada para guru.

Melalui kemampuan itu sambung Sekda, guru bakal mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun luar sekolah, serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan masing-masing. “Saya minta, guru-guru penggerak yang di Bombana bisa menularkan hal-hal baik agar banyak guru yang ikut termotivasi jadi guru penggerak sebagai yang tergerak, bergerak dan menggerakkan,” kata Sekda.

Mantan Kadis PUPR Bombana ini melanjutkan, khusus untuk pengawas di sekolah saat ini masih minim. Sehingga, guru penggerak juga diharapkan untuk mendaftarkan diri sebagai pengawas dengan tetap mengikuti alur sistem yang telah yang telah ditetapkan. Pamong Praja senior itu mengapresiasi semua guru penggerak yang telah melewati tahapan pembelajaran selama enam bulan lamanya.(adv)

guru penggerak bombana