RUMBIA, LENTERASULTRA.COM-Dua kursi milik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bombana tetap jadi magnet bagi para kandidat calon kepala daerah di wilayah itu. Buktinya, selama 10 hari membuka penjaringan yakni 15-25 April, setidaknya ada 14 kandidat yang mengambil formulir pendaftaran. Kendati begitu, diujung proses, hanya delapan orang yang menunjukan keseriusannya. Mereka mengembalikan formulir sekaligus melengkapi semua syarat yang diwajibkan.
Untuk diketahui, PKS Bombana selama 10 hari membuka penjaringan calon bupati dan wakil bupati Bombana periode 2024-2029. Sejak dibuka, tercatat 14 nama yang datang mengambil formulir baik itu diwakili LO maupun datang sendiri. Data yang diperoleh lenterasultra.com, mereka yang “naksir” PKS ini diawali oleh Arsyad, Ketua DPRD Bombana yang juga Ketua DPD Nasdem Bombana.
Setelah itu berturut-turut hadir adalah Burhanuddin, mantan Pj Bupati Bombana. Lalu ada pengacara muda bernama Muhammad Basri Tahir, kemudian Ketua KADIN Bombana, Irda Siswanto. Setelahnya ada nama Rahmat Jaya Rahman, kemudian politisi PDIP bernama Andi Muhammad Khaekal, lalu seorang aktivis pemberdayaan desa Abady Makmur, kemudian mantan anggota DPRD Bombana Sahrun Gaus, dr Marsasmita.
Ada pula nama Andi Nirwana Sebbu, anggota DPD RI yang juga istri mantan Bupati Bombana, H Tafdil. Politisi Partai Gerindra yang kini duduk jadi anggota DPRD Sultra, H Abustam juga ikut mengambil formulir. Seorang anggota Polri bernama Arifin Adika juga tercatat dalam daftar PKS sebagai pengambil formulir pada tanggal 23 April lalu.
Sedikit kejutan muncul di PKS setelah Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sultra, Sitti Saleha ternyata ikut mengambil formulir. Mantan Pj Bupati Bombana ini mencatat namanya 23 April lalu. Paling akhir adalah politisi PDIP yang kini jadi anggota DPRD Sultra, Hasrat H Nabi juga ikut melamar di PKS. Menariknya, meski berasal dari PDIP, Hasrat justru tidak tercatat mendaftar di partainya.
“Dari 14 nama itu, setelah selesai masa penjaringan, hanya delapan yang kemudian menyelesaikan semua kewajiban pendaftaran. Mereka mengembalikan formulir dan memenuhi semua persyaratan partai,” ungkap Arman Ahmad, Sekretaris PKS Bombana saat dihubungi lenterasultra.com, Minggu (28/4/2024). Menurutnya, nama-nama itulah yang akan dilakukan pendalaman terkait semua variabel yang dimiliki kandidat mulai dari kompetensi, kapasitas, visi misi dan semua nilai yang menunjang kemenangan.
Delapan nama yang serius itu adalah Burhanuddin, Andi Muhammad Khaekal, Muhammad Basri Tahir, Sahrun Gaus, Rahmat Jaya Rahman, Arsyad, Hasrat H Nabi dan paling akhir adalah Sitti Saleha. Sedangkan enam orang lainnya, sampai pendaftaran ditutup, tidak memberikan informasi kepastian. “Kami hanya menerima pendaftaran delapan kandidat itu saja. Sedangkan yang lain, tidak ada kepastian hingga pendaftaran ditutup,” tukas Arman.
Delapan nama yang sudah mendaftar resmi ke PKS tersebut kata Arman akan dilakukan pendalaman lalu dilakukan survey guna mendapatkan setidaknya tiga kandidat calon bupati dan atau wakil bupati yang berpotensi menang. Tiga nama dari PKS Bombana kemudian akan dikirim ke DPD PKS Sultra untuk dilakukan telaah lebih lanjut. “Hanya 2 nama yang akan didorong ke DPP guna dikerucutkan jadi calon bupati dan atau sudah berpasangan dengan calon wakil bupati,” pungkas politisi asal Pulau Kabaena ini.
Untuk diketahui, PKS Bombana hanya memiliki dua kursi sebagai modal untuk mengajukan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bombana periode 2024-2029. Jumlah itu belum memenuhi syarat mengajukan pasangan calon yang minimal harus lima kursi. Dengan demikian, PKS butuh berkoalisi dengan partai lain. Itulah kenapa salah satu yang jadi pertimbangan PKS adalah calon yang sudah diusung partai lain.(iza)