KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Partai Bulan Bintang (PBB) menahbiskan diri sebagai penguasa di wilayah Konawe Raya dalam kontestasi Pemilu 2024 di tingkatan pemilihan DPRD Provinsi. Tiga kabupaten di Daarah Pemilihan (Dapil) Sultra enam yang meliputi Konawe, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan dikuasai partai ini. Kader-kader bulan bintang total mengumpulkan 54.633 suara.
Suara sedominan itu paling banyak diraih di Kabupaten Konawe. Di daerah yang pernah jadi basis utama PAN tersebut, PBB bisa mendulang 34.112 suara. Sedangkan di “kampung” sendiri, Konawe Utara, PBB bisa mengumpulkan 17.945 atau tetap yang terbanyak diantara partai lainnya. PBB hanya kalah oleh Partai Demokrat (PD) di Konawe Kepulauan. Jika PBB hanya meraih 2756 suara, maka PD amat signifikan yakni 12.886 suara.
Sayangnya, kemenangan besar PBB itu tak bisa membuat mereka meraih dua kursi di Dapil Sultra 6 ini. Satu-satunya kursi parlemen milik partai yang di Sultra dipimpin Ruksamin, Bupati Konawe Utara ini jadi hak kadernya bernama Hj Nurponirah. Istri Ruksamin itu berhasil mengumpulkan 24.473 suara. Ia sekaligus menggeser Caleg petahana PBB, Sri Susanti yang hanya bisa mengumpulkan 6532 suara.
Sementara itu, PAN harus rela kehilangan predikat sebagai penguasa Konawe Raya seperti yang disandangnya di Pemilu 2019 lalu. Tahun ini, raihan partai berlambang matahari terbit itu menurun drastis. Jika lima tahun silam mereka bisa mendulang 44.527 suara, termasuk mengirim dua kadernya ke parlemen, tapi di Pemilu 2024, PAN hanya bisa finish di angka 27.178 suara.
Kursi milik PAN untuk DPRD Sultra kali ini digenggam kader andalannya bernama H Ardin, yang lima tahun terakhir menjabat sebagai Ketua DPRD Konawe. Ardin berhasil mengumpulkan 11.372 suara, mengalahkan Caleg petahananya, Syamsul Ibrahim yang cuma bisa meraup 6684 suara. Sedangkan satu kader yang berstatus petahana, Titin Nurbaya Saranani tidak ikut berkompetisi di Dapil ini.
Kejutan dibuat PDIP di Pemilu 2024. Lima tahun lalu, partai berlogo kepala banteng dengan moncong putih ini tak bisa bersaing di Dapil ini, hingga gagal mengirimkan wakilnya di parlemen Sultra. PDIP lalu ganti strategi, salah satunya dengan “mengimpor” kadernya yang sedang duduk di DPRD Sultra dari Dapil Kota Kendari, Sulaeha Sanusi untuk memperkuat barisan di Konawe Raya.
Hasilnya sungguh luar biasa. Sulaeha Sanusi lagi-lagi jadi bintangnya. Kendati berganti Dapil, ia tetap bisa memenangkan pertarungan antara sesama kader yang jadi Caleg. Dari total 22.699 suara yang diraih PDIP, srikandi banteng ini bisa meraup 13.714 suara, sekaligus berhak atas satu tiket kursi DPRD Sultra periode 2024-2029 nanti. PDIP juga menggeser Golkar yang 2019 lalu ada di posisi ketiga.
Digusur PDIP, Golkar turun ke posisi keempat karena hanya meraih 20.546 suara, lebih sedikit dari yang mereka raih di tahun 2019 lalu yakni 25.047 suara. Yang sama hanyalah kursi beringin rimbun kembali direbut kadernya, Hery Asiku. Ketua DPD Golkar Sultra ini bisa membukukan 17.208, lebih baik dari yang diperolehnya lima tahun lalu yang hanya 12.584 suara.
Kursi kelima di Dapil ini jadi hak Partai Demokrat. 20.050 suara total dikumpulkan bintang mercy di Pemilu 2024 ini, dimana 12.886 diantaranya dipasok dari Kabupaten Konawe Kepulauan yang jadi salah satu basis utama partai ini. Raihan suara Demokrat tahun ini menurun jauh dari lima tahun lalu yang berhasil mencapai 27.235 suara. Kursi untuk partai bernomor 14 ini jadi milik Caleg petahananya, Rifqi Saifullah Razak yang berhasil mengumpulkan 17.171 suara.
Nasdem menjadi partai terakhir yang berhasil mendapatkan kursi di Dapil Sultra 6. Suaranya memang hanya 18.645 suara, atau nyaris sama dengan lima tahun lalu yakni 18.752 suara, tapi itu sudah cukup mengantarkan mereka kembali ke DPRD Sultra. Kadernya bernama Irwan, berhak atas kursi tersebut setelah mencatatkan 6.711 suara, mengalahkan Caleg petahananya, Nur Sinapoy.
Lolosnya Nasdem ini sekaligus memupus harapan PBB mendapatan dua kursi di Dapil ini. Suara PBB yang mencapai 54.633, bila dibagi angka 3 sesuai sistem hitung perolehan kursi metode saint lague, maka angkanya adalah 18.211 atau berselisih 434 suara lebih kecil dari raihan Nasdem. PBB bisa mendapat dua kursi jika total dukungan minimal 55.067 suara.(red)