PKB Pemenang Pemilu di Bombana

PKB Bombana dipimpin ketuanya, Iskandar saat mendaftarkan Caleg-calegnya ke KPU, Mei 2024 lalu. Setelah pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024, PKB keluar sebagai pemenang dengan mengumpulkan suara terbanyak. FOTO :FB KPU Bombana

 

RUMBIA, LENTERASULTRA.COM-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bombana mencatat prestasi mencengangkan di Pemilu 2024, khususnya di tingkatan pemilihan anggota DPRD kabupaten. Hasil pleno rekapitulasi hasil Pemilu yang dilakukan KPU Bombana menobatkan partai besutan Muhaimin Iskandar itu sebagai peraih suara terbanyak. Dari 5 daerah pemilihan (Dapil) di Bombana, PKB total mengumpulkan 13.294 suara.

Berdasarkan hasil pleno KPU Kabupaten Bombana sudah bisa dipastikan jika PKB sukses meraih 4 kursi DPRD untuk periode 2024-2029 nanti. Partai ini hanya gagal meraih hasil signifikan di Dapil 1 yang meliputi Kecamatan Rumbia, Rumbia Tengah, Mataoleo dan Masaloka Raya. Di wilayah ini, Caleg-caleg PKB hanya bisa meraih 216 suara, terpaut jauh dari 5 tahun lalu yang bisa sampai di 1490 suara.

Sedangkan di Dapil 2 yang meliputi Kecamatan Poleang Timur, Poleang Utara, Poleang Tenggara dan Poleang Selatan, PKB malah sangat dominan dibanding partai lain yakni 4937 suara. Lalu di Dapil 3, yakni Kecamatan Poleang, Poleang Barat, Poleang Tengah dan Tontonunu, PKB jadi pengumpul suara kedua setelah PBB yakni 3475 suara. Sementara di Dapil 4 meliputi Rarowatu, Rarowatu Utara, Matausu dan Lantari Jaya, PKB bisa meraih 2592 suara. Adapun di Pulau Kabaena, PKB sukses membukukukan 2038 suara.

Dengan angka-angka itu, raihan suara PKB untuk Pemilu kali ini naik sangat signifikan dibanding Pemilu 2019, yakni 68 persen. Jika 5 tahun lalu hanya bisa mengumpulkan total 9089 suara dari 5 Dapil, dengan hanya mendapatkan 3 kursi, maka di tahun 2024, partai bernomor urut 1 itu bisa mengumpulkan 13.294 suara. Penambahan 1 kursi itu diperoleh PKB dari Dapil 3.

Berdasarkan pleno KPU, ada empat partai yang sama-sama meraih 4 kursi di Pemilu kali ini yakni PKB, Gerindra, Nasdem dan PDIP. Hanya saja, tiga partai lainnya raihan suara totalnya tak sebanyak PKB. Itu berarti kursi Ketua DPRD Bombana untuk periode 2024-2029 bakal jadi hak PKB.

Merujuk pada UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD  di Pasal 376 ayat 4 disebutkan, jika terdapat lebih dari satu partai yang memperoleh kursi terbanyak pertama, Ketua DPRD Kabupaten/Kota ialah anggota DPRD dari partai politik yang memperoleh suara terbanyak.

Partai Nasdem, yang saat ini menjadi Ketua DPRD Bombana terpaksa harus merelakan tahta tertinggi di parlemen karena hanya mengumpulkan 12.006 suara. Partai ini bahkan kalah dari PDIP yang berhasil mengumpulkan 12.836 suara. Dengan komposisi perolehan suara yang ada, maka kursi Wakil Ketua 1 dan 2 akan jadi milik PDIP dan Nasdem. Sedangkan Gerindra tak kebagian jatah pimpinan dewan.

“Tentu kita bersyukur dengan hasil ini meski sebenarnya sedikit meleset dari target awal kami yakni 5 kursi,” tanggap Iskandar, Ketua PKB Bombana kepada lenterasultra.com yang menghubunginya, Senin (4/3/2024). Katanya, partai memberinya target agar semua daerah pemilihan di Bombana bisa meraih masing-masing 1 kursi.

Iskandar mengatakan, hasil kali ini sebenarnya tidaklah instan karena PKB sejak dua tahun sebelum Pemilu sudah merancang dengan baik strategi agar bisa menang di Bombana, khususnya di Dapil 3 dan 1 yang tidak terisi kursi di 2019. Sedangkan tiga dapil lainnya, semua Caleg petahananya ditargetkan untuk tetap lolos lagi, bahkan bisa menambah perolehan suara. Sayangnya, hanya di Dapil 3, hasil luar bisa bisa diraih sedangkan di Dapil 1, entah karena apa, seperti tanpa kompetisi.

“Kalau kemudian kami sekarang bisa menang dan dapat jatah Ketua DPRD Bombana, ini hanya bonus. Target kami awalnya mengisi semua kursi di lima Dapil, ternyata meski ada satu yang lepas, tapi suara yang dikumpulkan semua kawan-kawan malah meledak. Begitu dihitung, kita malah menang. Luar biasa,” terang Iskandar, yang juga Caleg petahana dari Dapil 5 Pulau Kabaena yang kembali terpilih.

Raihan PKB di Pemilu 2024 kali ini terbilang istimewa. Soalnya, di dua edisi Pemilu sebelumnya yakni 2009 dan 2014, alih-alih jadi pemenang, mengirim wakilya ke DPRD Bombana saja tak pernah bisa. Kader-kadernya selalu gagal bersaing. Lompatan PKB barulah terlihat saat Iskandar didapuk jadi pimpinan partai itu di Bombana, tahun 2018 lalu. Lelaki yang pernah menjabat sebagai anggota KPU Bombana ini mengubah semuanya. Ia membawa partai itu kini “terbang” tinggi. 10 tahun lalu tanpa kursi, kini PKB dapat 4 kursi.(red)

 

*PKB *Bombana