Tekan Inflasi, Bombana Bikin Gerakan Pangan Murah Keliling

Sekda Bombana Man Arfa menyerahkan paket Sembako saat meresmikan peluncuran program Gerakan Pangan Murah Keliling (GAUL) di kawasan ruang terbuka hijau (RTH), Kamis, 29 Februari 2024. Foto : FB Diskominfos Bombana 

 

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Inovasi terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana guna menekan inflasi dan potensi lahirnya kantong-kantong kemiskinan warga. Selain mencetuskan program kios penanganan inflasi (Kopi) Bombana yang sudah diluncurkan, teranyar ada pula program bernama Gerakan Pangan Murah Keliling (GAUL) Komoditas Pangan Pokok.

Gerakan ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta upaya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat jelang Ramadan 1445 Hijriah atau 2024. Secara resmi, program yang diinisiasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Dinas Ketahanan Pangan Kab. Bombana, dimulai sejak Kamis (29/02/2024) dan dibuka Sekda Bombana, Man Arfa di RTH Eks MTQ, Rumbia.

Sekda Bombana, Man Arfa sangat mengapresiasi gerakan ini apalagi diakuinya bila harga pangan di Bombana salah satunya beras mengalami kenaikan harga meski stabil. Hal ini disebabkan karena efek El Nino yang berdampak pada mundurnya musim tanam petani. “Tapi saya dengar laporan dari TPID, pasokan beras relatif aman jelang bulan Ramadhan,” katanya, Kamis (29/02/2024).

Sekda Bombana berfoto bersama Forkopimda usai meluncurkan program GAUL

 

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Man Arfa menyebut jika Maret nanti, produksi beras bisa mencapai 807,37 ton, ditambah dengan impor yang mencapai 500 ton lebih, maka dipastikan kebutuhan domestik bisa tercukupi. Sedangkan di bulan April nanti, Sekda Bombana itu menyebut produksi beras bisa mencapai 5.853,29 ton.

“Sedangkan Indeks Perkembangan Harga (IPH), pada akhir bulan Februari 2024 minggu ke-4 adalah -0,764 persen, dimana komoditas yang memberikan pengaruh terhadap IPH adalah cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah,” tukas jenderal ASN Bombana ini. Lebih lanjut, Man Arfa mengatakan untuk menjaga agar harga pangan tidak mengalami beberapa hal yang perlu terus dilakukan di antaranya, peningkatan produksi pangan.

Ia menyebut salah satunya dengan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), berupa pemanfaatan lahan kosong untuk tanaman cabai. Selain itu juga bisa dilakukan operasi pasar/gerakan pangan murah, memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD)   terutama daerah surplus ke daerah defisit, baik di dalam maupun di luar wilayah untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bombana, Mahyuddin memberikan sambutan saat peluncuran salah satu program instansinya yang diberi nama GAUL

Terkait program GAUL, Man Arfa menyebut hal tersebut merupakan inisiatif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk petani lokal, pedagang, dan konsumen, dengan tujuan untuk menciptakan sistem distribusi pangan yang efisien dan terjangkau. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Bombana dapat menikmati pangan berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau dan stabil.

Acara pembukaan GAUL ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Forkopimda Bombana, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bombana, Camat Rumbia dan Rumbia Tengah serta anggota TPID Bombana. Selain itu, turut hadir pula tokoh masyarakat yang berkomitmen untuk mendukung keberhasilan program ini. (adv)

Penulis : Ismi Aziza

InflasiKetahanan PanganProgram GAUL Bombanasekda Bombana Man arfa