Gerindra Hentikan Dominasi Golkar di Dapil Bombana-Konsel

Andi Syarifuddin Layak Pimpinan DPRD
Andi Syarifuddin (berkopiah), Caleg DPRD Sultra Partai Gerindra dari Dapil Bombana-Konawe Selatan bersama Ketua Gerindra Sultra, Andi Ady Askar (memegang mike) dalam sebuah kegiatan kampanye di Bombana, beberapa waktu lalu. Andi Syarifuddin saat ini meraih suara terbanyak di internal partainya dan berpeluang mulus ke DPRD Sultra. FOTO :IST

 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Hegemoni Partai Golkar di jazirah Konawe Selatan dan Bombana selama dua edisi Pemilu   yakni 2014 dan 2019 sepertinya akan terhenti tahun ini. Pemilu 2024 untuk tingkatan DPRD Provinsi Sultra di wilayah itu berpeluang melahirkan jawara baru. Data real cout KPU, berbasis aplikasi Sirekap, hingga Selasa (20/02/2024) pukul 19.00 Wita, terlihat jika raihan suara Gerindra mulai meninggalkan Partai Golkar.

Dengan data suara yang masuk sebesar 66,78 persen yang berasal dari 983 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total 1472 TPS se Bombana dan Konawe Selatan, terlihat jika Gerindra kini unggul tipis dengan 26.160 suara. Sementara Partai Golkar yang dari Pemilu ke Pemilu sangat dominan, baru mencapai angka 25.190. Dari 18 partai yang ikut Pemilu di Dapil ini, hanya Gerindra dan Golkar yang tembus angka 20 ribuan. Paling terdekat hanya PKS, dengan 13 ribuan suara.

Dengan angka itu, Partai Gerindra berpeluang meloloskan dua kadernya ke DPRD Sultra, yakni kursi pertama dan kedelapan. Saat ini, peringkat kedelapan peraih suara terbanyak di Dapil 2 Sultra itu diduduki PPP, tapi baru mendapatkan 8.272 atau masih kalah dari pembagian tiga suara Partai Gerindra yakni 26.160/3 yakni 8.720, sebagai syarat perhitungan perolehan kursi.

Di Gerindra sendiri, kursi pertama hampir dipastikan menjadi milik kadernya bernama Andi Syarifuddin yang saat ini sudah berhasil mengumpulkan 7.065 suara berdasarkan hitung manual KPU. Jumlah itu masih berpotensi bertambah karena masih ada 489 TPS belum terinput di Sirekap. Ia jauh meninggalkan kader-kader lainnya di internal Gerindra, termasuk pesaing terdekatnya, Dr Arman S.Ag yang baru mengumpulkan 4337 suara serta petahana H Bustam yang baru mencapai, 3331.

Andi Syarifuddin sendiri tergolong politisi debutan di Gerindra. Sebelum terjun ke dunia politik, ia sebelumnya adalah birokrat di Pemkab Bombana dengan jabatan terakhir adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD). Ia baru purna tugas sekitar tahun 2022 lalu, lalu melanjutkan kariernya di dunia politik. Strateginya ternyata tepat, karena meski baru pertama kali ikut kandidasi, ia berhasil unggul.

Sejak Konawe Selatan dan Bombana disatukan jadi satu daerah pemilihan untuk DPRD Sultra, yakni tahun 2014, Partai Golkar selalu jadi pemenang dengan sangat dominan. 2014 misalnya, beringin rimbun sukses mengumpulkan 50.204 suara, dan mengirim dua kadernya ke parlemen yakni Hj Suryani Imran (lam) dan Surunuddin Dangga.

Sedangkan di tahun 2019, Golkar masih cukup kuat. Partai ini berhasil meraih 49.534 suara dan lagi-lagi mengirim dua kadernya ke DPRD Sultra yakni Nurlin Surunuddin dan Rahman Rahim. Keduanya mengumpulkan suara masing-masing 16 ribuan dan 8 ribuan. Raihan suara sampai 40 ribuan tersebut, sepertinya sulit terulang lagi di Pemilu 2024. Faktanya, sampai suara sudah terkumpul dari dua kabupaten itu sebanyak 66,78 persen, Golkar baru mendapat  25.190 suara.

Bidik Pimpinan DPRD Sultra

Tim pemenangan Andi Syarifuddin sendiri mengklaim bahwa angka 7 ribu yang ada dalam Sirekap KPU, masih berpotensi bertambah. “Hitungan kami, berdasarka laporan saksi yang kami tempatkan di TPS, Bapak masih akan bertambah 3 ribuan suara. Jadi total kami bisa dapat 10 ribuan. Caleg-caleg lain juga bakal bertambah,” aku Andi Mario, putra Andi Syarifuddin saat ditemui di Kendari.

Versi Gerindra, total raihan suara partai ini di Dapil Bombana dan Konawe Selatan akan finis di angka 32 ribuan. Tentu saja semua akan ketahuan hasilnya jika sudah digelar pleno, baik itu di KPU Bombana maupun di KPU Konawe Selatan termasuk di KPU Sultra nantinya. Andi Mario menyebut, Gerindra bisa mengalahkan Partai Golkar sebaga jawara Pemilu 2019 di Dapil ini.

“Bapak sudah bergerak sejak 2022 lalu. Begitu purna tugas sebagai ASN, bapak ke Makkah. Di tanah suci, beliau memantapkan hati melangkah ke dunia politik. Setelah pulang, ia mengumpulkan semua keluarga, meminta restu dan dukungan. Lalu kami semua bekerja dan inilah hasilnya,” kisah Mario tentang kunci sukses ayahnya meraih suara terbanyak.

Mario menuturkan, Poleang Raya di Bombana menjadi wilayah yang menyumbang suara terbanyak bagi ayahnya. Di Bombana, hitungan internalnya menyebutkan, Caleg nomor urut 3 itu meraih 8 ribuan suara sedangkan sisanya, ada 2 ribuan di Konawe Selatan. Itupun hanya fokus di lima kecamatan utama yakni Tinanggea, Laea, Lainea, Konda dan Moramo.

“Estimasi kami, setelah melihat perkembangan terakhir, Gerindra berpeluang mendapat kursi pimpinan DPRD Sultra. Sementara ini, kami 5 kursi. Jika nanti Gerindra ada di unsur pimpinan dewan, kami berharap, Pak Andi Syarifuddin bisa diberi kesempatan oleh partai menjadi unsur pimpinan,” harap anak muda yang sehari-hari menggeluti dunia usaha ini.

Menurutnya, Andi Syarifuddin layak untuk sampai ke level tersebut mengingat rekam jejaknya selama menjadi birokrat. Ayahnya itu memulai karir sebagai Sekcam, camat, kepala dinas pendidikan, Kadis Perhubungan, Kadis PU hingga di akhir pengabdiannya menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Suara beliau juga menurut kami terbanyak di antara semua kader Gerindra yang lolos,” pungkasnya.(red)

 

*Gerindra *PDIP