Nasdem Kursi Pertama, Partai Golkar Keenam

Hasil Hitung Cepat HI di Pemilu 2024
Tim dari The Haluoleo Institute saat merilis hasil hitung cepat Pemilu 2024 di sebuah hotel di Kendari, Kamis (15/2/2024)

 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Status Partai Golkar sebagai pemenang Pemilu di Sultra hampir pasti tergusur. Komposisi calon-calon anggota DPR RI yang diajukan beringin rimbun ini tidak cukup kuat untuk mempertahankan posisi mereka sebagai jawara lima tahun lalu. Partai Nasdem atau bisa saja Gerindra, adalah dua partai yang diprediksi menjadi pemenang Pemilu 2024 di Sultra.

“Tentu saja ini masih sementara hasilnya, tapi kami yakin bahwa hasil yang kami rilis ini tidak akan terlalu jauh berbeda dengan hasil yang nanti ditetapkan KPU setelah pleno rekapitulasi,” papar Naslim SA, Direktur Eksekutif The Haluoleo Institute saat merilis hitung cepat hasil Pemilu di Sultra, mulai dari presiden, DPR RI, DPD RI di sebuah hotel di Kendari, Kamis (15/02/2024)

Versi hitung cepat HI, Partai Nasdem berpeluang menjadi pemenang Pemilu 2024 di Sultra dengan 14, 57 persen suara disusul Partai Gerindra dengan 14, 48 persen. Partai Demokrat diposisikan sebagai pemenang berikutnya dengan 11,0 persen suara disusul PKB dengan terpaut tipis atau masih dalam batas margin error yakni 10,98 persen suara. Sedangkan Partai Golkar, duduk di peringkat keenam dengan 10, 12 persen.

“Di posisi berikutnya itu ada PAN dan PPP masing-masing di angka 7 persenan. Data yang sudah masuk di pusat data kami telah mencapai 77,15 persen atau sudah relatif stabil,” tambah Naslim. Ia mengklaim, lembaganya di tahun 2019 lalu juga sempat merekam hitung cepat dari TPS untuk DPR RI dan hasilnya hanya selisih 0,18 persen dengan hasil KPU.

Naslim menjelaskan, dari 8157 TPS yang ada di Sultra, lembaganya mengambil sampel dari 477 TPS atau 5,8 persen dengan tentu saja metodologi yang tepat sehingga menghasilkan hasil seperti yang disebutkanya tersebut. Menurutnya, hanya enam partai itulah yang bakal lolos ke senayan tahun 2024 ini. “Nama-nama yang berpotensi duduk di DPR RI pun sudah bisa kami prediksi,” tandasnya.

Di Nasdem misalnya, ternyata masih dipertahankan sang petahana, Tina Nur Alam. Istri mantan gubernur Sultra, Nur Alam ini berkontribusi sebesar 34,34 persen suara dari total perolehan suara partainya atau lebih besar dari yang lainnya. Bila nanti ini benar, maka Tina cukup kuat melawan kandidat yang relatif cukup kuat yakni Ali Mazi, mantan Gubernur Sultra serta Kerry Saiful Konggoasa, mantan Bupati Konawe.

Sementara di Partai Gerindra, HI memprediksi kursi di DPR RI juga bakal kembali diraih Bahtra, yang saat ini berstatus sebagai calon petahana. Lalu di PDIP, Hugua diramalkan bakal tergurus dan Ahmad Sjafei, mantan Bupati Kolaka yang bakal tampil sebagai pemilik kursi itu. Di PDIP, Ahmad Sjafei berkontribusi sebesar 38,82 persen dari caleg-caleg lainnya di internal partai berlambang banteng ini.

Partai Demokrat sebagai pemenang keempat, tetap kembali diisi sang petahana, Rusda Mahmud. Ia menyumbang 40,06 suara di internal bintang mercy. Ia kembali sukses mengalahkan rival lamanya, Umar Arsal dan tentu saja Muh Endang SA, Ketua Partai Demokrat Sultra. Sedangkan PKB, akhirnya untuk pertama kalinya mengirim wakilnya di senayan. Kali ini, Ketua PKB Sultra, Jaelani berhasil memecahkan kebuntuan tersebut.

Terakhir, adalah Ridwan Bae. Sosok politisi gaek dari Golkar ini tetap kembali bisa melenggang ke senayan meski dengan posisi sebagai pemilik kursi terakhir. Padahal, di Pemilu 2019 lalu, Golkar adalah pemenang dan Ridwan menjadi politisi pertama yang dinyatakan lulus ke DPR RI. “Margin error hasil hitung cepat kami ini hanya sampai 1 persen, jadi kami yakin nanti tidak jauh berbeda dengan KPU,” Naslim menggaransi.

Bila nanti hasil hitung cepat tersebut tidak berbeda jauh dengan KPU, maka PAN hampir pasti hilang dari pusaran senayan. Saat ini, kursi partai berlambang matahari terbit ini diduduki Fachry Pahlevi Konggoasa yang sayangnya tidak lagi dicalonkan oleh partainya untuk maju di DPR RI. Sedangkan “pergantian pemain” akan terjadi di tubuh PDIP. Jika sebelumnya ada Hugua, maka kini Ahmad Sjafei. Kemudian, PKB yang bakal melengserkan tradisi PAN ke Senayan.

Sebagai gambaran, saat Pemilu 2019 lalu, Partai Golkarlah yang tampil sebagai kampiun. Partai bernomor 4 ini sukses mengumpulkan 203 ribuan suara dari enam Calegnya dengan Ridwan sebagai pengumpul terbanyak yakni 97 ribuan. Posisi berikutnya ada PDIP dengan 183 ribuan, dengan Hugua sebagai pemilik kursi. Mantan Bupati Wakatobi itu sukses meraup 70 ribuan suara.

Pemenang selanjutnya, seperti halnya prediksi tahun ini adalah milik Partai Demokrat dengan capaian 163 ribuan suara. Rusda Mahmud sendiri saat itu mendapatkan 97 ribuan suara dan berhak atas kursi milik Demokrat di DPR RI. PAN menjadi pemenang kelima dengan 158 suara. Sumbangan terbesar diberikan putra Kerry Konggoasa yang kala itu masih menjabat sebagai Bupati Konawe dengan 101 ribu lebih suara.

Kursi terakhir berhak diraih Tina Nur Alam atas kemampuannya memenangkan persaingan di internal Partai Nasdem. Ia berhasil mencapai angka 39 ribuan suara dan berkontribusi atas perolehan suara Partai Nasdem yang mencapai 95 ribu lebih. Kini, setelah menunggu lima tahun, Nasdem yang dulunya kursi terakhir, kini sangat mungkin jadi pemilik kursi pertama dengan pemain yang masih sama yakni Tina Nur Alam.(red)

 

 

*politik *DPR RI