LAWORO, LENTERASULTRA.COM-Dua penjabat kepala daerah di Sultra mendadak dicopot dari jabatannya. Tanpa ada isu apapun sebagai pemantik, Pj Bupati Muna Barat, Bahri dan Asmawa Tosepu, Pj Walikota Kendari tiba-tiba diganti. Pelantikan terhadap pengganti keduanya pun sudah dilakukan, Rabu (27/12/2023) lalu. Bahri diganti La Butolo, sedangkan posisi Asmawa diambil alih Muhammad Yusuf.
Uniknya, jalan takdir Bahri dan Asmawa amat berbeda usai pergantian itu. Bahri yang selama ini masih mengampu jabatan Direktur Perencanaan Anggaran Daerah di Kemendagri, mau tidak mau harus kembali ke kantor lamanya dan bekerja kembali di institusi pimpinan Tito Karnavian tersebut. Sedangkan Asmawa, seolah “naik pangkat” karena kembali diberi amanah menjadi kepala daerah, yakni jadi Pj Bupati Bogor di Jawa Barat. Ia malah sudah dilantik Sabtu, 30 Desember kemarin.
Bahri pasrah. Ia tentu tak berani protes atas keputusan itu. Meski pergantian terhadapnya sebagai Pj Bupati Mubar itu mendadak dan alasannya tak disebutkan Mendagri, ia tidak mungkin mengajukan protes. Tinggalah masyarakat Mubar dengan segala spekulasinya soal apa pemicu orang yang selama ini memimpin dan memberi dampak baik bagi daerah itu diganti.
Selama 19 bulan mengabdi di Mubar, Bahri berhasil memberi warna baru dengan gebrakan kemajuan pembangunan hingga keberhasilan dalam mencapai berbagai prestasi di tingkat provinsi maupun nasional yang mengharumkan nama daerah tersebut. Tak hanya itu, gaya kepemimpinann Bahri juga bahkan diapresiasi Kemendagri hingga Presiden RI.
Atas kejadian itu, Bahri bahkan tidak bisa berbuat banyak. Dengan terpaksa Alumni STPDN 07 itu harus melepas jabatannya sebagai PJ Bupati Mubar dan menyerahkan estafet pemerintahan ditangan orang lain. Jabatan itu diserahkan kepada La Ode Butulo setelah agenda pelantikan dan pengambilan sumpah yang dilaksanakan di Kantor Gubernur beberapa hari lalu.
Agenda serah terima jabatan oleh dilakukan Pemda Mubar juga sudah digelar, Jumat malam tanggal 29 Desember 2023 di salah satu hotel di Kota Kendari. “Setelah ini, saya kembali Jakarta. Hari Selasa (2/1/2024) saya masuk kantor dan kembali dengan kesibukan saya sebagai Direktur Perencanaan Anggaran Daerah di Kemendagri,” kata Bahri kepada lenteraSultra.com setelah agenda serah terima jabatan.
Tak sampai disitu, ia juga berpesan agar semua kebijakan dalam hal melaksanakan pembangunan daerah dan melaksanakan instruksi presiden seperti mengentaskan kemiskinan ektrim, menurunkan stunting, inflasi, bangga buatan Indonesia, pengangguran terbuka. Serta melaksanakan realisasi Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD) dapat dituntaskan.
Terakhir, Bahri juga berpesan kepada Pj Bupati baru agar melanjutkan pembangunan yang sementara ini berjalan di Bumi Praja Laworo seperti kantor bupati, kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), masjid agung, rujab Bupati dan DPRD, serta mall pelayanan publik. “Saya sudah berpesan tadi ke Pj Bupati agar pembanunan ini bisa dilanjutkan. Karena selama sembilan tahun daerah ini ada, pembangunan seperti ini belum ada,” tutupnya.
Sementara itu, situasi berbeda dialami Asmawa Tosepu. Setelah ia diganti juga dengan cara mendadak sebagai Pj Wali Kota Kendari, tiga hari kemudian, lencana kepala daerah kembali disematkan di dadanya. Kemendagri mempercayainya memimpin Kabupaten Bogor, sebagai Pj Bupati. Ia akan memimpin daerah yang memiliki penduduk terbanyak di Indonesia, yakni sekitar 5,5 juta jiwa.
Asmawa yang sempat memimpin Kota Kendari selama lebih dari 400 hari itu dilantik oleh Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (30/12). Jabatan Bupati Bogor sebelumnya dipegang oleh Iwan Setiawan, yang masa jabatannya berakhir. Bey meminta Asmawa langsung bekerja menuntaskan masalah di Kabupaten Bogor.(*)
Reporter : Sry Wahyuni