Tak Rata, Dewan Minta Proyek Jalan di Buteng Dibongkar

Proyek pengaspalan jalan Wajogu-Lolibu ini jadi sorotan anggota DPRD Bombana. Penyebabnya, lapisan aspalnya tidak rata. Dewan meminta aspal yang baru kelar ini dibongkar atau diperbaiki. Foto : Adhi

 

 

BUTON TENGAH, LENTERASULTRA.COM- Proyek pengaspalan jalan yang menghubungkan Desa Wajogu, Kecamatan Lakudo dan Desa Lolibu Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah dikeluhkan pengguna jalan karena tidak rata dan terasa sangat bergelombang jika dilintasi. Padahal proyek itu baru sebulan selesai dikerja dengan biaya lumayan jumbo yakni Rp9,9 Miliar. Kualitas jalan itu benar-benar diragukan.

DPRD Buton Tengah, sebagai lembaga yang mengawasi kerja-kerja pemerintah dan pembangunan, dibuat kecewa dengan kualitas pekerjaan tersebut. Makanya, dewan meminta agar rekanan proyek tersebut membongkar atau memperbaiki ruas jalan yang tidak rata. “Benar-benar tidak nyaman dilintiasi. Aspalnya bergelombang. Saya minta Dinas PU (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang atau PUTR) untuk memanggil kontraktornya perbaiki kembali jalan tersebut,” kata Tasman, anggota DPRD Buton Tengah.

Tasman, Ketua Komisi III DPRD Buton Tengah

 

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera atau PKS ini mengaku, sejak proyek jalan Wajogu-Lolibu dilapisi aspal, dirinya sudah merasakan dan menikmati jalan bergelombang di jalur tersebut. Begitu mengetahui ada yang tidak beres dari proyek tersebut, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS ini langsung menghubungi pejabat di Dinas PUTR dan menyampaikan pengaspalan jalan yang tidak rata.

Sampai Jumat, 17 November 2023, ruas jalan Wajogu-Lolibu masih tetap terasa bergelombang. Yang nampak berubah, ada tanda-tanda silang dengan cat putih dibeberapa titik atau ruas jalan. Sekretaris Dinas PUTR Buteng, Muhammad Said mengatakan, tanda berwarna putih itu dilakukan stafnya untuk menandai titik-titik jalan bergelombang. “PUTR yang tandai (silang dengan cat putih). Itu untuk perbaikan,” kata Said, Sabtu sore, 18 November 2023.

Mantan pelaksana tugas (Plt) Kadis PUTR Buteng ini mengakui jika pengaspalan jalan Wajogu-Lolibu tidak rata. Said belum memastikan berapa panjang jalan yang bergelombang. Sebab, pihak konsultan masih turun di lapangan untuk menandai titik jalan yang tidak rata. “Belum real di liris hanya suruh konsultan tandai dulu,” sambungnya.

Said mengaku, usai dituntaskan oleh pihak rekanan, proyek jalan yang menghubungkan ibu kota Buteng dengan sejumlah kecamatan di Mawasangka, belum diterima 100 persen oleh Dinas PUTR. Said menegaskan, jika jalan bergelombang itu tidak diperbaiki oleh kontraktornya, dia menjamin tidak akan menerima pekerjaan tersebut.(ADV)

Penulis : Adhi

dprd butengJalan tidak rata. Dewanketua komisi 3 DPRD ButengTasman