JAKARTA, LENTERASULTRA.COM — Seiring perubahan zaman, generasi Z dihadapkan pada tantangan kesehatan mental yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Psikiater spesialis psikosomatik di RS EMC Alam Sutra, dr Andri, berbicara tentang perbandingan antara generasi dan bagaimana mereka memandang kesehatan mental saat ini.
Menurut dr Andri, setiap generasi memiliki tantangan kesehatan mentalnya sendiri. Generasi sebelumnya, seperti baby boomers atau generasi X, mungkin menghadapi keterbatasan informasi, yang membuat masalah kesehatan mental mereka jarang terungkap. Pada masa itu, masalah kesehatan mental sering kali tidak dianggap sebagai masalah medis.
Namun, generasi Z menjadi lebih sadar akan isu kesehatan mental dan informasi lebih mudah diakses melalui media sosial. Ini dapat menciptakan kesan bahwa masalah kesehatan mental muncul lebih sering, meskipun sebenarnya mungkin hanya lebih terlihat.
“Jadi, sebenarnya setiap zaman itu pasti ada masalah-masalah sendiri-sendiri,” kata dr Andri, Kamis (5/10/2023).
Peningkatan masalah kesehatan mental juga terkait tekanan hidup yang semakin kompleks. Dorongan untuk berhasil, terutama dalam dunia pekerjaan yang kompetitif, dapat menyebabkan stres, insomnia, dan burnout. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang.
“Kalau disebut peningkatan masalah kesehatan mental, saya rasa itu dikaitkan juga dengan problem saat ini, di mana informasi begitu luar biasa, kemudian kita juga diburu-buru, ya. Banyak orang menjadi terburu-buru dengan kondisinya saat ini,” ujar dr Andri.
Dalam hal perbandingan antara kecemasan dan depresi di generasi Z dan generasi sebelumnya, dr Andri menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam kode diagnostik atau diagnosis klinis. Namun, perbedaan mungkin terletak pada pemicu-pemicu yang memengaruhi kesehatan mental. Pada masa sekarang, faktor seperti investasi Bitcoin, utang, layanan pinjaman online (pinjol), dan permainan game bisa menjadi pemicu yang dominan.
Dalam menghadapi tantangan kesehatan mental, penting bagi semua generasi untuk mengakui pentingnya mencari bantuan profesional saat diperlukan. Kesadaran akan kesehatan mental dan upaya untuk mengatasi tekanan hidup dapat membantu menjaga kesejahteraan mental generasi Z dan generasi sebelumnya. (republika.co.id)