Surabaya, Lenterasultra.com – Penggunaan mobil listrik sebagai alat transportasi sehari-hari di Indonesia sudah mulai menunjukkan tren peningkatan. Menurut data Gaikindo, pada Agustus 2023 volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di Indonesia mencapai 1.329 unit naik 24% dibanding Juli 2023.
Pemerintah sendiri, juga berharap dengan banyaknya pameran otomotif dapat terus memperkenalkan kendaraan listrik, diharapkan mendorong masyarakat untuk mendapat informasi dan mau beralih ke kendaraan listrik.
“Kami telah menetapkan target satu juta kendaraan roda empat listrik yang beroperasi di tahun 2025, yang setara dengan penghematan sekitar 12,5 juta barel BBM dan mengurangi CO2 sebesar 4,6 juta ton,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier saat pembukaan GIIAS 2023 di Surabaya, Rabu (20/9).
Untuk mencapai target ini, pemerintah telah menetapkan juga telah mengeluarkan kebijakan progresif, termasuk pemberian stimulus fiskal dan insentif. “Termasuk penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional sehari-hari untuk entitas pemerintah pusat dan daerah,” papar Taufiek.
Populasi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia saat ini telah mencapai 81.525 unit. Dari integrasi data antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan berbagai kementerian terkait tercata rinciannya adalah 62.815 unit sepeda motor, 320 unit kendaraan roda tiga, 18.300 unit mobil penumpang, 80 unit bus, dan mobil barang 10.unit.
Namun, yang menjadi masalah adalah walapun penjualan kendaraan listrik naik tapi bagi pemilik mobil masih menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak sebagai kendaraan utama.
“Pemilik kendaraan listrik bukan first time buyer, mereka adalah konsumen yang sudah punya lebih dari satu kendaraan roda empat atau lebih, jadi ini alternatif bagi mereka,” kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (6/9).
Dari sisi produsen, Toyota menganggap mobil listrik berbasis baterai belum menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat Indonesia. “Apakah semua customer di Indonesia mau membeli mobil listrik? Saya rasa belum. Sebagian, beberapa persen, mungkin iya,” kata Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy beberapa waktu lalu. (otodriver.com)