“Kami tengah menyiapkan berbagai hal untuk kebutuhan penilaian akreditasi itu,” ungkap dr Syahril Fitrah, Direktur RSUD Kabupaten Muna Barat saat ditemui lenterasultra.com di ruang kerjanya, Selasa (29/8) siang. Menurut Syahril, beberapa hal semisal kelengkapan fasilitas rumah sakit, dokumen hingga melakukan tahapan implementasi dokumen melalui layanan jadi sesuatu yang wajib dipersiapkan.
Kata dia, saat ini pihaknya sudah masuk dalam tahapan implementasi dokumen karena tahapan dokumen sudah selesai dikerjakan. Syahril menjelaskan, selain melaksanakan tahapan, pihak RSUD juga melakukan persiapan pada layanan hingga melaksanan beberapa kegitan yang dapat bernilai tambah pada akreditasi. “Melaksanakan workshop dengan mendatangkan tim pemdamping dari lembaga akreditasi rumah sakit indonesia. Serta pelatihan pada internal rumah sakit (in house traning),” tukasnya.
Orang nomor satu di RSUD Muna Barat ini menegaskan, pihaknya terus bekerja maksimal dalam persiapan penilaian akreditasi tersebut. Pasalnya, rumah sakit milik pemerintah itu menargetkan peningkatan l nilai akreditasi dari dasar menuju tingkatan lebih tinggi tahun ini. “Kita berusaha untuk naik, entah pada madya ataupun langsung paripurna. Tapi kita berharapnya ke tingkatan paripurna,” ungkapnya.
Menurutnya, jika melihat kondisi dan persiapan yang saat ini dilakukan rumah sakit ini dengan fasilitas yang sudah dikategorikan memenuhi, ia berharap dapat meraih akreditas tingkatan paripurna. Namun kata dia, hasil akhir dari akreditasi akan kembali ditentukan oleh tim penilai. “Pokoknya kita serahkan tim survei yang menilai,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam penilaian akreditasi, Syahril mengaku akan ada dua tahapan penilai yang akan dilalui RSUD Mubar yakni survei melaui daring (online) dan luring (secara langsung). Survei daring dilaksanakan melaui aplikasi zoom dengan sistem wawancara dengan tim penilai. Sementara luring, dilakukan dengan cara telusur lapangan melihat seluruh aspek dalam rumah sakit termaksud dalam hal implementasi dokumen regulasi yang dibuat.(*)
Reporter : Sry Wahyuni