BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Program food estate di Wilayah Izin Usaha Industri (WIUI) PT Bukit Makmur Resources (BMR) di Desa Mapila, Kecamatan Kabaena Utara, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara mulai dirasakan manfaatnya. Program ketahanan pangan terpadu antara PT BMR dan Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin tersebut sudah menghasilkan aneka sayur-sayuran.
Bahkan akhir Juni lalu, warga dan pihak perusahaan telah melakukan panen berbagai jenis sayur-sayuran di lahan program food estate itu. Tidak main-main, sayur yang dihasilkan saat panen perdana itu sebanyak 318 kilogram. “Ratusan kilogram sayur-sayuran yang dipanen akhir Juni lalu, merupakan tanaman atau program penanaman yang dilakukan sejak April 2023 lalu. Ini panen perdana program food estate pasca ditinjau Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal Totok Imam Santoso bersama Pj Bupati Bombana, Burhanuddin pertengahan Mei 2023 lalu,” kata Ifan Farianda, Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PT BMR, Selasa, 11 Juni 2023.
Ifan merinci 318 kilo sayur yang dihasilkan dalam program food estate itu meliputi, bayam merah 65,6 kilo, bayam hijau 21 kilo, kacang panjang 97 kilo, kangkung 25 kilo, mentimun 77 kilo, dan buncis 33 kilogram. Ifan mengatakan, hasil dari panen perdana ratusan kilogram sayur-sayuran itu sebagian besar atau sekitar 98 persen disalurkan kepada masyarkat sekitar WIUP. Sementara sisanya sebesar 8 persen didistribusikan ke internal katering PT BMR, sebagai bahan makanan untuk kebutuhan operasional perusahaan.
Ifan menambahkan, saat ini area food estate PT BMR telah memulai program lanjutan. Yakni, peternakan ayam petelur, ternak kambing dan peternakan ikan dalam kolam (bio flok). “Kami berharap dalam beberapa minggu kedepan, area peternakan ini akan menghasilkan produk yang akan menjadi nilai tambah dari area food estate atau ketahanan pangan di PT BMR,” ungkap Ifan Farianda.
PT BMR menyiapkan lahan sekitar 5 hektar untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Lokasinya tidak jauh dari site PT BMR. Lahan food estate mulanya dipenuhi batuan berkapur. Diatas lahan tersebut, tidak bisa ditumbuhi tanaman. PT BMR memanfaatkan lahan tidur tersebut dan menyulapnya menjadi lahan produktif. Yang dilakukan, tanah bekas pembangunan kantor termasuk sisa galian ore diangkut ke lahan berkapur itu. Tanah baru diatas lahan berkapur tersebut lalu dibentuk guludan. Tanah “bedengan” itu kemudian ditanami berbagai sayur-sayuran dan buah-buahan. Kurang lebih dua bulan, sudah dinikmati hasilnya. Ratusan kilogram sayur hijau sukses dipanen.
Penulis : Adhi