Makkah, Lenterasultra.com – Jelang prosesi ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), PPIH bidang kesehatan mengumpulkan perwakilan tenaga kesehatan haji kloter (TKHK) untuk melakukan sosialisasi rencana operasional bidang kesehatan selama puncak ibadah haji di Armuzna. Pertemuan ini dilaksanakan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah pada 24 dan 25 Juni 2023.
Pada pertemuan ini, disosialisasikan rencana operasi (Renops) pelayanan kesehatan di Armuzna seperti pos kesehatan (Poskes) Arafah, Poskes satelit di Arafah, Poskes Muzdalifah, Poskes Mina, Tim Promosi Kesehatan, dan pos berjalan yang ditempatkan di sepanjang jalur Jamarat.
“Melalui pertemuan ini, kami harapkan TKHK mengetahui rencana operasi kesehatan haji di Armuzna. Harapannya bisa meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan untuk jemaah haji,” ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo, A.K, M.M.
Selain untuk memberikan gambaran pelayanan kesehatan di Armuzna, diharapkan juga TKHK sudah mulai melakukan mitigasi kesehatan di masing-masing kloter terutama selama pelaksanaan prosesi ibadah haji di Armuzna. Dalam pertemuan ini juga disampaikan jalur komunikasi yang perlu dilakukan jika jemaah haji perlu mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut.
TKHK diharapkan bisa melakukan triase kondisi jemaah haji. Tidak semua kasus perlu dirujuk, tapi perlu dilakukan triase terlebih dahulu sebelum proses merujuk pasien.
Triase hijau bisa di rawat di maktab oleh TKHK sendiri, triase kuning bisa dirujuk ke Poskes, dan triase merah dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi. Namun dalam merujuk perlu koordinasi dengan Emergency Medical Team (EMT).
Selanjutnya Kapus Liliek juga menyampaikan bahwa TKHK ini diharapkan memberikan edukasi sebagai promosi kesehatan di kloternya. Berdasarkan pengalaman penyelenggaraan haji terdahulu, kasus heatstroke banyak disebabkan karena jemaah haji terlalu lama mengantri toilet.
Oleh karenanya Rekan TKHK kami harapkan untuk dapat mengingatkan kepada jemaah haji di kloternya sebelum wukuf di Arafah dapat membawa alat perlindungan diri (APD) seperti topi, payung, kaca mata hitam, dan masker.
“Pengalaman terdahulu, banyak kasus jemaah haji heatstroke karena terlalu lama mengantre toilet. Di sini saya harapkan rekan TKHK dapat mengingatkan para jemaah sebelum berangkat ke Arafah jangan lupa membawa APD seperti topi, payung, kaca mata hitam dan masker,” kata Kapus Liliek.
Lebih lanjut Kapus Lilik juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya dan ucapan terima kasih kepada TKHK atas waktu dan tenaganya untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji Indonesia.
“Kami sampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih kepada rekan TKHK yang telah mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk bersama kami memberikan perlindungan dan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji,” tuturnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id (RW).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid
Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id