Anggota DPRD Buteng jadi Bapak Asuh Stunting

 

Pj Bupati Buteng Andi Muhammad Yusuf (kanan) beruluk salam dengan anggota DPRD Buteng La India (kiri) usai pengukuhan bapak-bunda anak asuh stunting di gedung Kesenian Mawasangka, Senin, 19 Juni 2023. Foto-foto Face book Dinas Kominfo Buteng

BUTENG, LENTERASULTRA.COM- Tugas dan tanggung jawab La India bertambah. Selain menjadi wakil masyarakat dari daerah pemilihan (Dapil) Mawasangka di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendapat tugas tambahan sebagai bapak asuh anak stunting (BAAS) di daerahnya.

Tanggung jawab La India sebagai BAAS sudah dikukuhkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah, Andi Muhammad Yusuf, Senin, 19 Juni 2023 di gedung kesenian, Kecamatan Mawasangka. Pengukuhannya bersama dengan enam warga lainnya yang dipercaya sebagai Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BBAAS).

Anggota DPRD Buton Tengah La India, resmi dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BBAAS), oleh Pj. Bupati Buton Tengah, Andi Muhammad Yusuf, Senin, (09/06/2023), di gedung kesenian Kecamatan Mawasangka.

Usai dikukuhkan sebagai bapak asuh stunting La India mengaku siap membantu pemerintah menjalankan program penanganan stunting. “Masalah stunting ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama,” kata La India usai dikukuhkan sebagai bapak asuh stunting oleh Pj Bupati Buteng.

La India juga mengaku, dirinya sangat mendukung komitmen Pemerintah daerah Kabupaten Buton Tengah dalam upaya menurunkan prevalensi angka stunting yang melibatkan stakeholder dari berbagai pihak. Sebab, dengan kepercayaan sebagaj bapak asuh, maka dirinya turut andil membantu keluarga yang beresiko terdampak atau terkena stunting.

Pj Bupati Buteng Andi Muhammad Yusuf (tengah), Sekda Buteng Konstantinus Bukide (empat dari kanan) anggota DPRD Buteng La India (kanan) berfoto bersama 6 bapak dan bunda asuh stunting Kabupaten Buteng.

 

Sebagai bapak asuh, La India akan bekerja maksimal menurunkan angka stunting di Buteng. Salah satu cara yang akan dia lakukan adalah akan mendatangi setiap keluarga yang di rumahnya terdapat anak yang terdampak maupun terkena stunting. Mereka akan diberikan bantuan makanan tambahan agar gizi dan nutrisi keluarga nantinya dapat  terpenuhi.

Anggota komisi 3 DPRD Buteng ini mengatakan, jika hal itu rutin  dilakukan dengan baik dan maksimal, maka penurunan angka stunting di Buteng dapat menurun secara signifikan. Bekas otorita Kabupaten Buton ini pun akan menjadi daerah anak sehat yang bebas stunting.

Pengukuhan anggota DPRD Buteng ini sebagai bapak asuh stunting merupakan bagian dari komitmen Pemerintah daerah setempat dalam mendorong percepatan penurunan prevalensi angka anak stunting. Apalagi Buton Tengah tercatat sebagai salah satu daerah yang masuk dalam kategori tingkat angka stunting tertinggi di Sulawesi Tenggara.

Pembentukan BBAAS salah satu tujuannya tidak lain sebagai upaya membantu Pemda Buteng dalam mempercepat penurunan prevalensi angka stunting. Bapak dan bunda stunting ini, kemudian turun ke lapangan menemui keluarga-keluarga yang di dalam rumahnya beresiko dan terdampak maupun terkena stunting. Bapak dan bunda asuh stunting juga diharapkan dapat menyisihkan sebagian rezekinya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi keluarga yang beresiko dan sudah terkena stunting.

“Ini tugas mulia. Insya Allah saya turut andil membantu keluarga yang beresiko terdampak dan terkena stunting. Apalagi ini merupakan program Pemerintah daerah Kabupaten Buton Tengah dalam upaya percepatan dan penurunan prevalensi stunting,” ungkapnya.

Pj Bupati Buteng Andi Muhammad Yusuf saat memberikan sambutan pengukuhan bapak-bunda anak asuh stunting di gedung Kesenian Mawasangka

 

Pj Bupati Buteng, Andi Muhammad Yusuf mengatakan launching bapak-bunda asuh anak stunting merupakan upaya Pemda Buteng dalam melakukan percepatan penurunan angka stunting di Buton Tengah. Andi Yusuf menambahkan, berdasarkan data survei status gizi Indonesia (SSGI) Buton Tengah tahun 2022, tercatat memiliki angka prevalensi stunting 41,6 % , dimana di tahun sebelumnya 42,7% atau turun 1,1 % . “Tapi dari segi penilaian angka prevalensi stunting,  Buton Tengah masih tertinggi di Sultra,” kata Muhammad Yusuf dikutip dari facebook Dinas Kominfo Buteng.

<span;>Langkah-langkah strategis  yang telah dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting (TPPS) telah dipersiapkan dengan baik dan  memberikan hal yang signifikan.
“Saya mengajak peran serta semua pihak baik masyarakat maupun lembaga untuk berkolaborasi dalam menagani pencegahan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Buton Tengah, sehingga kita dapat berkonstribusi dalam mencapai target nasional penurunan stunting yang ditargetkan Presiden RI diangka 14 % di tahun 2024,” sambungnya.

Sementara itu Ketua TPPS Buton Tengah, Kostantinus Bukide mengatakan, penunjukan bapak-bunda asuh anak stunting di Buteng sudah ditetapkan dengan surat keputusan Bupati Buton Tengah nomor 288 tanggal 28 Februari 2023. Sekretaris daerah Buteng ini juga mengakui jika angka stunting di wilayahnya masih tinggi. Tidak hanya itu, keluarga beresiko stunting du Buton Tengah  juga tinggi. Untuk tahun 2021 sebesar 12.565 kelurga, tahun 2022 tinggal 5206. Keluarga beresiko stunting  dari 7 kecamatan di Buteng, kecamatan Mawasangka yang terbesar yaitu 1.698 orang.

Sekda Berharap, angka stunting di Kecamatan Mawasangka harus dinolkan lebih awal dibanding 6 kecamatan lain, sehingga angka secara makro Buton Tengah akan turun secara signifikan. (ADV)