LABUNGKARI, LENTERASULTRA.COM- Lahir, tumbuh dan besar di Pulau Talaga, Bobi Ertanto paham dengan berbagai permasalahan di salah satu pulau di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara. Makanya, begitu terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buteng sekaligus dipercaya menjadi Ketua di lembaga legislatif setempat, Bobi Ertanto tancap gas memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Talaga Raya.
Sudah tidak terhitung berapa banyak infrastruktur muncul di Pulau Talaga sejak politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini dipercaya menjadi wakil masyarakat Kecamatan Talaga Raya di DPRD Buteng. Mulai dari perkerasan dan pengaspalan jalan, pembangunan dan penyediaan air bersih, menghadirkan speed boat kesehatan untuk mengevakuasi warga Talaga dari pulau ke daratan Buteng, memfasilitasi pembangunan tower base transceiver sratiton (BTS) salah satu layanan telokomunukasi hingga berbagai kebutuhan masyarakat lain dari berbagai sektor.
Kekinian yang menjadi legasi Bobi Ertanto di daerah pemilihannya adalah kehadiran Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di tanah kelahirannya. Pria kelahiran Talaga Raya ini bahkan telah meresmikan pengoperasian TPAS di Kecamatan Talaga Raya pada Ahad, 11 Juni 2023. Seremoni acaranya turut dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buteng, camat, lurah, kepala desa dan ratusan warga Talaga serta perwakilan PT Arga Morini Indah (AMI), perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Talaga Raya.
Bobi Ertanto mengatakan TPAS di Kecamatan Talaga Raya dibangun melalui dana Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) PT AMI. Tempat pembuangan sampah ini dibangun diatas lahan sekitar 1 hektar yang telah dihibahkan oleh penduduk Talaga.
“Pertama saya mengucapkan terimaksih dan mengapresiasi atas keberpihakan PT AMI karena telah berkontribusi sosial melalui dana PPM sehingga bisa sedikit membantu penyelesaian pembangunan TPAS di Pulau Talaga,” katanya.
Ketua DPRD Buteng ini bilang, tempat pembuangan akhir sampah sangat dibutuhkan kehadirannya bagi penduduk di Kecamatan Talaga Raya. Selain daerah itu merupakan salah satu wilayah di Buteng yang padat penduduknya, keberadaan tempat pembuangan sampah diharapkan bisa merubah pola pikir dan perilaku masyarakat untuk merubah kebiasaan buruk dalam membuang sampah sembarangan.
“Kecamatan Talaga Raya merupakan wilayah kepulauan. Sebagian besar penduduknya tinggal di pesisir laut lepas. Dengan kondisi ini, bisa saja masyarakatnya membuang sampah di sembarang tempat, termasuk di laut. Dengan hadirnya tempat pembuangan sampah ini, bisa merubah pola berpikir masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya,” kata Bobi.
Bobi mengatakan, banyak dampak negatif yang ditimbulkan dengan membuang sampah disembarang tempat. Mulai dari menimbulkan aroma yang tidak sedap, penyakit hingga memicu pencemaran lingkungan. Politisi PDIP ini bilang, penanganan sampah tidak boleh disepelekan tapi bisa diantisipasi. Untuk menanganinya membutuhkan kesadaran, perhatian dan penanganan serius dari semua pihak. Sebab, sampah adalah musuh yang nyata bagi semua masyarakat. (Adv)