BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Sulit rasanya mencari sosok pemimpin daerah seperti seorang Burhanuddin. Ia datang ke Bombana, diamanahi jadi Pj Bupati, Agustus 2022 silam. Suatu hari ia menyambangi Pulau Kabaena, dan prihatin karena wilayah itu lebih sering gelap daripada terang saat malam hari. Listriknya ngos-ngosonan. Pulang dari Kabaena, janji ia tebar. Tahun 2023, listrik di negeri itu harus 24 Jam.
Belum genap setahun setelah ia mengutarakan komitmen itu, mimpi anak-anak Pulau Kabaena melihat kampungnya teraliri listrik dengan daya tinggi bakal segera terwujud. Senin, 5 Juni lalu di Makassar, sang Pj Bupati sudah meneken perjanjian kerja sama (PKS) dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar).
PKS ini diteken Burhanuddin atas nama Pemda Bombana dengan General Magaer PLN UID Sulselrabar, Moch Andy Adchaminoerdin. Isinya, PLN akan segera merelokasi satu unit mesin pembangkit berdaya besar ke Kabaena biar listrik di pulau bisa menyala 24 jam.
Telah berpuluh tahun pulau itu hanya diasup listrik dengan daya terbatas. Pernah hanya 12 jam yakni antara pukul 18.00 Wita hingga 06.00 Wita. Lalu empat tahun terakhir sedikit naik jadi 15 jam. Tapi dua tahun terakhir, krisis daya datang. Enam kecamatan di pulau itu pernah menikmati pemadaman bergilir, bergantian perhari. Aktivitas terganggu, sendi ekonomi kelimpungan. Ini yang bikin Burhanuddin prihatin.
Bombana sejatinya sudah pernah dipimpin banyak kepala daerah sejak mekar tahun 2003 silam, baik yang definitif maupun berstatus penjabat bupati. Tapi nanti di era Burhanuddin, listrik di Pulau jadi prioritas. Ia hanya butuh sembilan bulan menjabat untuk menjadikan pulau dengan 873 kilometerpersegi itu bisa terang 24 jam, seperti wilayah lain.
“Listrik di Kabaena itu masalah serius. Kita harus benar-benar memikirkan saudara kita disana agar roda ekonominya berputar baik, aktivitasnya didukung oleh energi listrik yang cukup. Makanya, saya tidak main-main untuk mengupayakan agar listrik di wilayah itu bisa menyala 24 jam,” kata Pj Bupati Bombana, Burhanuddin, usai meneken komitmennya dengan PLN. Ia ingin, agar kepemimpinannya kali ini bisa meninggalkan legacy bagi masyarakat Bombana, khususnya Pulau Kabaena.
“Saya sangat berterima kasih kepada PLN karena telah bekerja keras mewujudkan listrik 24 jam untuk saudara-saudara saya di Pulau Kabaena,” imbuh Burhanudin. Mantan Pj Bupati Konawe Kepulauan ini bilang, kehadiran listrik 24 jam di Pulau Kabaena bisa memberikan manfaat ekonomi dan membantu kegiatan masyarakat, aparatur sipil negara (ASN) dan aktivitas beajar mengajar di sekolah-sekolah.
Selain itu, listrik 24 jam juga bisa menggiatkan ekonomi di Pulau Kabaena, apalagi daerah itu memiliki sumber daya yang melimpah dari sisi pertambangan, pertanian dan perikanan. Bila nanti perjanjian ini sudah ditunaikan masing-masing pihak, sangat mungkin daerah tersebut akan kian pesat kemajuannya.
General Manager PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin mengatakan, PLN berkomitmen menghadirkan listrik 24 jam di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Pulau Kabaena. Penandatanganan PKS lanjut Adchaminoerdin merupakan sinergi antara Pemkab Bombana dan PLN dan menjadi bukti negara hadir di tengah masyarakat.
“Ini merupakan wujud nyata sinergi PLN bersama Pemkab Bombana untuk memberikan layanan terbaik dan menunjang peningkatan ekonomi kepada masyarakat khususnya di Pulau Kabaena. Jika PKS terwujud, maka akan ada penambahan DMN menjadi 3.235 kW, sehingga diharapkan listrik dapat beroperasi 24 jam di pulau tersebut,” katanya.
General PLN Bombana, Bima menambahkan untuk memenuhi listrik 24 jam di Pulau Kabaena akan direlokasi mesin 2 x 500 kW. Mesin dengan kapasitas 1 Mega Watt itu merupakan mesin diesel yang berada di PLN Ladumpi, Bombana. Sebelum jaringan listrik interkoneksi dengan Kendari, mesin 1 Mega tersebut menyuplai kebutuhan listrik di daratan Bombana.
Sementara Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Mawasangka – PLN yang menaungi listrik di Pulau Kabaena – Fahmi Marhani menambahkan, mesin PLN di Pulau Kabaena saat ini berkapasitas 4 x 500 kW atau 2 MW. Dengan daya sebanyak itu, sebenarnya bisa memenuhi waktu menyala selama 24 jam.
“Mencukupi (24 jam). Tetapi kalau terus menerus menyala 24 jam dan tiba-tiba terjadi sesuatu yang kita tidak duga-duga, maka akan menjadi masalah besar. Jadi harus ada tambahan mesin lagi sebagai cadangan untuk memback up mesin yang sudah ada. Kalau mesin 1 Mega Watt sudah terpasang, listrik di Pulau Kabaena bisa menyala 24 jam,” ungkapnya.
Penulis : Adhi