KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Karir Patris Yusrian Jaya di korps Adhyaksa terbilang moncer. Dalam kurun waktu 26 tahun mengabdi di kejaksaan, dia sudah menduduki jabatan kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati). Amanah yang diemban pria kelahiran 10 Maret 1972 ini, menjadikan sejarah di korps baju coklat tersebut. Selain mencatatkan dirinya sebagai Kajati termuda se-Indonesia, Patris Yusrian Jaya menjadi peraih pangkat dua bintang pertama diangkatannya.
Patris Yusrian Jaya kini menjabat sebagai Kajati Sulawesi Tenggara (Sultra). Jabatan ini mulai diamanahkan kepadanya sejak Selasa, 7 Februari 2023. Saat dilantik jadi Kajati oleh Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin, pangkat Patris Yusrian Jaya masih satu bintang. Patris Yusrian Jaya menduduki jabatan Kajati saat dirinya berusia 50 tahun 11 bulan. Kursi Kajati Sultra, merupakan jabatan Kajati pertama yang diemban pria dari Desa Lubuk Raman, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), setelah 20-an tahun mengabdi di korps Adhyaksa.
Di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra, Patris Yusrian Jaya tercatat sebagai Kajati ke-44 sejak korps Adhayaksa berdiri di Bumi Anoa. Dia menggantikan seniornya Raimel Jesaja yang dimutasi sebagai Direktur Ekonomi dan Keuangan pada Jaksa Agung Muda Bidang Intejen Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Sehari setelah serah terima jabatan dengan pendahulunya, Rabu, 8 Februari 2022, Patris untuk pertama kali menginjakan kaki di Bumi Anoa.
Patris Yusrian Jaya bergabung di korps Adhyaksa mulai tahun 1997. Diangkatan ini, dia diterima sebagai abdi negara bersama 149 orang rekannya. Sejak memutuskan bekerja di kejaksaan, Patris Yusrian Jaya sudah memegang berbagai jabatan penting. Mulai dari kepala kejaksaan negeri (Kajari) di beberapa kabupaten, asisten tindak pidana khusus (Aspidus), asisten intelejen (Asintel) hingga beberapa kali menjadi wakil kepala kejaksaan tinggi di sejumlah provinsi. Jabatan terakhir yang diemban sebelum menjadi Kajati Sultra adalah Wakajati DKI Jakarta.
Penempatannya di Kejati Sultra membuat Patris Yusrian Jaya bertemu kembali dengan tiga rekan seangkatannya di tahun 1997 lalu. Mereka adalah Asisten Intelejen Ade Hermawan, SH.,M.H, Asinten Pengawasan (Aswas) Andi Mirnawaty, S.H.,M.H serta Koordinator pada Tindak Pidana Umum, Robin A Ketaren, S.H.,M.H. Diawal Mei lalu, jaksa seangkatannya bertambah lagi satu setelah Iwan Catur Karyawan, S.H, dilantik sebagai Asisten Pidana Khusus (Aspidsus).
Asisten Intelejen Kejati Sultra, Ade Hermawan mengatakan, Kajati Sultra saat ini merupakan angkatan 1997 di Kejaksaan. Pimpinannya tersebut, merupakan Kajati termuda se-Indonesia sampai tahun 2023 ini dan memecahkan rekor sebagai Kajati pertama diangkatan 1997. Mantan Koordinator Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI ini juga tercatat sebagai peraih dua bintang pertama penerimaan jaksa angkatan 1997. “Empat orang angkatan 1997. Kajati, Saya (Asintel), Aswas dan satu koordinator (Robin A Kateren),” kata Ade Hermawan saat ditemui diruang kerjanya, awal Maret 2023 lalu.
Jumlah jaksa seangkatan Kajati di Kejati Sultra bertambah satu setelah Iwan Catur Karyawan dilantik menjadi Aspidsus. Lima pejabat tinggi di Kejati Sultra yang seangkatan dengan Kajati Sultra ini masih berpangkat dua serta tiga melati dipundak mereka masing-masing.
Hingga awal Mei ini, Patris Yusrian Jaya sudah tiga bulan berdinas di Kejati Sultra.
Dalam kurun waktu kurang lebih 100 hari bertugas, abiturien Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya ini sudah menangani berbagai kasus korupsi. Dari beragam kasus tindak pidana yang diusut di era kepemimpinannya, Patris Yusrian Jaya juga berhasil mengembalikan uang kerugian negara sebanyak 59,5 Miliar rupiah. Pengembalian dana sebesar itu, merupakan terbanyak selama Kejaksaan Tinggi ada di Sulawesi Tenggara.
Penulis dan editor : Adhi