KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Pencurian menghebohkan jemaah mesjid Al Alam, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Jumat, 14 April 2023. Usai melaksanakan shalat Jumat, dan bersiap pulang, jemaah dikejutkan dengan hilangnya sendal dan sepatu secara massal.
Saat mereka keluar dari dalam mesjid, beberapa diantaranya sempat kebingungan karena alas kaki yang mereka pakai, sudah tidak ada di sekitar pintu keluar masuk mesjid Al Alam. Akibat pencurian puluhan pasang sendal dan sepatu tersebut, membuat jemaah korban pencurian pulang tanpa alas kaki.
Lebih dari 20 orang jemaah yang kehilangan sepatu dan sendal secara bersamaan saat shalat Jumat, 14 April 2023. Namun yang paling banyak kehilangan alas kaki adalah jemaah yang menyimpan sendal dan sepatu di pintu masuk mesjid di sisi Selatan. Alas kaki jemaah yang diambil pencuri, rata-rata bermerek dengan harga mulai 200 ribu hingga Rp5 juta rupiah.
Para jemaah yang kehilangan sendal dan sepatu ini, sempat melaporkan pencurian yang mereka alami. Namun beberapa diantaranya, merasa kecewa karena penjelasan yang diterima tidak memuaskan.
Bahrul salah satu jemaah yang mengalami kehilangan alas kaki, saat shalat Jumat di Mesjid Al Alam. Kata Bahrul, saat hendak keluar mesjid untuk bersiap pulang, dirinya terkejut melihat sendal yang dipakai sudah tidak ada ditempatnya. “Saya, sendal yang hilang. Warnanya putih. Merek Crocs. Harganya sekitar 800 ribu rupiah,” katanya.
Sapriadi juga mengeluhkan hal yang sama. Kata warga Kabupaten Bombana ini, usai berurusan di Kota Kendari, dia memutuskan shalat Jumat di Mesjid Al Alam. Namun, dia terkejut, sendal merek Yongki Komaladi yang dipakai, sudah raib dari tempatnya.
Jemaah Jumat lainnya, La ode Mohammad Zacky juga mengalami pencurian serupa. Pelajar kelas 10, SMAN 4 Kendari terpaksa kehilangan sepatu merek nike saat melaksanakan shalat Jumat di Mesjid Al Alam, Jumat kemarin. “Sepatuku juga diambil. Warna putih. Harganya sekitar 400 ribu,” kata Zacky yang masih mengenakan seragam sekolah berupa baju putih dan celana panjang coklat. Menurut Zacky, saat shalat Jumat di Mesjid Al Alam, dia bersama dua rekannya bernama Bintang dan Kelvin. Namun dua rekannya ini tidak kehilangan alas kaki saat shalat Jumat, kemarin.
Imam, jemaah lainnya juga kehilangan sepatu. Jumat kemarin, merupakan kali pertama bagi penduduk dari Jakarta ini, menunaikan shalat di Mesjid Al Alam. Namun usai melaksanakan shalat Jumat, Imam terlihat bingung, karena sepatunya merek Vans seharga Rp 1,1 juta sudah raib. “Sepatu vans saya warna hitam. Saya simpan diatas boks (lemari penyimpanan sepatu). Saat keluar dari dalam mesjid sudah tidak ada,” katanya.
Dede, salah satu remaja mesjid yang menemui sejumlah jemaah yang kehilangan sendal dan sepatu mengaku hilangnya sejumlah alas kaki di Mesjid Al Alam bukan kali pertama. Menurut dia, kejadian serupa sudah kerap terjadi. Atas ketidaknyamanan tersebut, Dede menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah yang menjadi korban pencurian sendal dan sepatu.
Penjelasan Dede ini tidak memuaskan bagi para jemaah yang kehilangan sendal dan sepatu. Iwan salah satunya. Katanya, pencurian sendal dan sepatu milik jemaah yang sudah berulang seharusnya menjadi atensi bagi pengurus mesjid. Selain dilibatkan pengamanan atau sekuriti yang bertugas menjaga barang-barang jemaah yang sedang shalat, pengurus mesjid semestinya mengadakan CCTV untuk mengawasi kehadiran orang-orang yang tidak bertanggung jawab di Mesjid Al Alam. “Mesjid Al Alam ini, ikon Sulawesi Tenggara. Banyak warga datang bahkan shalat disini. Tetapi kalau sudah banyak warga yang datang, selalu kehilangan sendal dan sepatu, berarti itu sudah tidak aman dan nyaman,” kesal Iwan.
Penulis dan editor : Adhi