Gelar Pasar Murah Tahap Dua, Disperindag Sultra Libatkan 15 Distributor

UD Akbar menjadi salah satu distributor yang terlibat dalam operasi pasar murah di Kantor Disperindag Sultra. Tampak tumpukan rak telur milik UD Akbar. Foto : Adhi

KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Sukses menggelar pasar murah saat menyambut ramadan 1444 Hijriah pertengahan Maret lalu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melanjutkan operasi pasar murah. Kegiatan yang digelar bersama Bank Indonesia perwakilan Sultra merupakan tahap dua di bulan Maret ini. Operasi pasar murah kali ini, turut melibatkan 15 distributor sembilan bahan pokok yang ada di Kota Kendari.

Kepala bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sultra La Ode Muhammad Fitra Arsyad mengatakan, operasi pasar murah tahap kedua dilaksanakan mulai 27 sampai 31Maret 2021. Lokasi pelaksanaannya sama dengan operasi tahap pertama yakni, di halaman kantor Disperindag. Fitra menambahkan, ada belasan distributor yang dilibatkan dalam operasi pasar tahap dua.

Belasan distributor tersebut yakni, PT Cinta Damai Insani, Bulog, UD Akbar, PT Aneka Kabaena Lestari, UD Akbar Jaya, UD Tunas Bhakti, PT Ade Wirgo, CV Tunas Sejahtera, PT Mega Putra, Firna Food, Hypermart, PT PPI, PT Rajawali Nusindo serta UD Naga Mas. Selama lima hari, belasan distributor ini membuka lapak di depan kantor Disperindag. Mereka menjual berbagai kebutuhan sembilan bahan pokok yang selama ini diperjual belikan di Sultra.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sultra, La Ode Muhammad Fitra Arsyad.

 

UD Akbar misalnya, selama pelaksanaan pasar murah menyiapkan telur setiap harinya. Harganya Rp53 ribu per rak. Telur-telur yang dijual UD Akbar didatangkan dari Sidrap Sulawesi Selatan. Setiap hari selama pelaksanaan pasar murah, UD Akbar menyiapkan dua ratus hingga tiga ratus rak telur.

Karni salah satu karyawan UD Akbar mengatakan, harga telur yang dijual dipasar murah selisih 10 ribu rupiah dengan di pasaran. “Disini (pasar murah) kita jual 53 ribu rupiah per rak, kalau di pasar harganya 63 rib rupiah,” katanya.

Harga telur yang dipasarkan di pasar murah ini berasal dari Sulawesi Selatan. “Tiap minggu kami datangkan dari Sidrap. Setiap kali diantarkan sampai 5 ribu rak. Jelang ramadan dan lebaran, biasanya paling tinggi permintaan telur,” kata, ibu muda ini saat ditemui disela-sela pasar murah di Kantor Disperindag Sultra.

Sementara UD Akbar Jaya merupakan salah satu distributor yang menyiapkan bawang merah dan bawang putih selama operasi pasar murah tahap kedua. Bawang yang dijual UD Akbar Jaya berasal dari Endrekang, Sulawesi Selatan. Harga perkilo bawang merah dan bawang putih dihargai sama yakni Rp30 ribu.

Bawang asal Endrekang milik UD Akbar Jaya yang dijual di Pasar Murah pelataran Kantor Disperindag Sultra. Foto : Adhi

 

La Ode Muhammad Fitra mengatakan, pasar murah masih tetap diagendakan dimana pelaksanannya tidak hanya di Kota Kendari, namun bisa jadi disejumlah kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara. “Harapan kami dapat memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang bulan ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H nanti,” ungkapnya. (Adhi)

Disperindag SultraPasar Murah