BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Pemerintah daerah (Pemda) Bombana terus berupaya meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik. Salah satunya dalam pencegahan korupsi melalui peningkatan Monitoring Center for Prevention (MCP) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selama tiga tahun terakhir, capaian MCP di daerah itu terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Hal ini diungkapkan Sekretaris daerah (Sekda) Bombana, Man Arfa saat memimpin apel akbar memperingati hari antikorupsi sedunia (Hakordia) di halaman kantor Bupati, Jumat, 9 Desember 2022 lalu. “Jenderal” Aparatur Sipil Negara (ASN) di Wonua Bombana ini merinci, di tahun 2019 nilai MCP Kabupaten Bombana 80 persen. Tahun 2020 sebesar 90,20 persen.
Prestasi ini membuat perolehan MCP Bombana berada di peringkat pertama se Sulawesi Tenggara (Sultra) dan berada di 23 secara nasional. “Dan di tahun 2021 lalu persentase nilai MCP sebesar 90,85 persen,” kata Man Arfa saat membacakan sambutan atasannya Penjabat (Pj) Bupati, Burhanuddin.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bombana ini mengatakan, untuk memerangi korupsi Pemda Bombana konsisten mengikuti program startegi nasional pencegahan korupsi (Stranas PK) yang digawangi oleh beberapa kementerian dan lembaga serta MCP Korsupgah KPK.
Man Arfa bilang, mengembangkan budaya antikorupsi dengan menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi merupakan hal yang penting dalam pencegahan tindak pidana korupsi. Pendidikan anti korupsi harus diperluas untuk melahirkan generasi masa depan yang antikorupsi, tetapi membangun sistem yang menutup peluang terjadinya tindak pidana korupsi.
Mantan Inspektur Daerah Kabupaten Bombana ini menambahkan semua perangkat daerah harus terus meningkatkan transparansi meningkatkan akuntabilitas, meningkatkan penyederhanaan proses kerja dan proses pelayanan kepada masyarakat untuk meminimalisir peluang korupsi. (ADV)