KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Rasa aman dan nyaman tidak lagi dirasakan sebagian penduduk di Kelurahan Wowawanggu, Kecamatan Kadia, Sulawesi Tenggara (Sultra). Penyebabnya, maling di wilayah itu bebas berkeliaran dan mencuri berbagai barang berharga milik penduduk yang tinggal di daerah tersebut.
Sudah banyak rumah warga yang menjadi korban pencurian di bilangan kantor Lurah Wowawanggu. Dalam tiga bulan terakhir sedikitnya tujuh kasus pencurian yang diketahui, terjadi di sekitar itu. Waktu beraksinya, siang dan malam. Dari tujuh kasus tersebut, empat aksi pencurian diantarnya terekam closed circuit television (CCTV).
Kasus pencurian teranyar menimpa dua rumah kos-kosan dan satu rumah warga yang berdomisili di depan dan belakang kantor Kelurahan Wowawanggu. Di tiga rumah ini, pencuri masuk ke dalam rumah dengan memanjat tembok pagar dan mengambil sejumlah barang berharga dan uang tunai.
Adhi salah satu korban pencurian bercerita, rumahnya dimasuki garong Jumat, 2 Desember 2023 sekitar pukul 04.20 WITA. Pelaku masuk melalui gang kecil antara kantor kelurahan dan rumah milik pria berusia 45 tahun ini.
Setelah itu, pencuri memanjat tembok rumah dengan menggunakan bekas tali jemuran yang terikat di salah satu tiang penyangga atap rumah. “Masih ada tali jemuran tempatnya memanjat. Ujung tali dan tengahnya terlihat disimpul. Saya menduga dua simpul tali ini jadi tumpuan untuk memanjat pagar,” katanya.
Adhi mengaku, garong ini sengaja masuk lewat samping rumah agar terhindar dari CCTV. “Kalau lewat depan, pasti kelihatan di CCTV, karena di depan pintu masuk rumah, saya pasang kamera,” sambungnya. Kehadiran tamu tak diundang ini baru terlihat kamera televisi sirkuit tertutup (CCTV) setelah berada di halaman rumah, yang dijadikan garasi mobil.
“Di CCTV, terlihat pintu mobil saya dibuka. Tidak lama kemudian ditutup. Tapi orang yang menutup tidak kelihatan, karena posisi CCTV saya, tidak menangkap semua aktivitas pencuri ini,” cerita Adhi. Wujud pelaku baru kelihatan usai pelaku mengobok-obok isi mobil yang terparkir di halaman rumah.
Saat hendak meninggalkan halaman rumah, pelaku terlihat keluar menuju pagar depan pintu masuk utama. Padahal saat masuk, tidak tertangkap kamera karena tidak melewati jalur keluarnya.
Pelakunya laki-laki. Postur tubuh agak kurus. Dia terlihat memutar di depan mobil yang berdekatan dengan pagar. Pencuri ini dipastikan keluar dengan melewati tembok pagar tempat pertama dia masuk. Adhi memastikan tidak ada uang tunai yang berhasil diambil pencuri.
Sebab malam sebelum kejadian, seluruh barang berharga dan uang tunai sudah diamankan. “Saat kejadian mobil saya tidak saya kunci. Kacanya juga tidak saya rapatkan. Saya sengaja agar ada angin masuk karena ada buah-buahan di dalam mobil. Untungnya malam sebelum pencuri masuk, semua barang berharga sudah saya amankan lebih dulu,” katanya.
Yang dipastikan raib diambil pencuri hanya mainan anak-anak yang dibeli di Kabupaten Muna. Meski yang digarap pencuri sedikit, Adhi merasa tidak nyaman dengan ulah pencuri itu. Selain nekad karena masuk melewati pagar, perbuatannya membuat sakit hati dan menjengkelkan.
Adhi mengaku, aksi pencurian di halaman rumahnya sudah dua kali terjadi sepanjang tahun 2022 ini. Modusnya sama, mengobok-ngobok isi mobil di garasi rumah yang lupa terkunci .Yang paling dicari untuk diambil adalah uang. “Kalau kasus pertama, uang istri saya yang disimpan dalam mobil. Kisarannya sekitar 500 ribuan,” katanya. Pelaku pencurian kedua ini juga terekam kamera. Bahkan wajahnya terlihat agak jelas. Saat beraksi memakai baju putih dan tidak mengenakan sendal.
Warga yang melihat rekaman CCTV itu juga kenal dengan pelaku ini. Bahkan terduga pelaku ini sudah beberapa kali tertangkap karena melakukan hal yang sama, namun selalu dilepas.”Dia ini. Orang di sekitar sini ji,” kata salah satu warga Wowawanggu saat melihat rekaman kamera sambil menyebut nama terduga pelaku.
Dua rumah kos di sekitar kantor kelurahan Wowawanggu juga jadi korban pencurian. Satu rumah kos terletak di depan kantor lurah. Ilyas pemilik rumah kos mengaku, kasus pencurian di kos nya terjadi pekan lalu. Saat beraksi, pelaku memanjat tembok pagar kos, kemudian naik di lantai dua dan mengambil tas anak kosnya. “Dua hape bersama satu kunci motor, ikut dibawa pelaku. Kejadiannya sekitar subuh dini hari,” cerita Ilyas saat dihubungi via ponselnya.
Lain halnya dengan Agus, penjaga kos di belakang kantor lurah. Katanya, aksi pencurian di kos nya sudah dua kali terjadi. Pelakunya anak dibawah umur. Pencuri mengambil barang berharga di warung miliknya. Saat beraksi, pelaku juga terekam CCTV.
M Rodin, juga jadi korban pencurian. Rumahnya yang hanya berjarak puluhan meter dari kantor kelurahan Wowawanggu bahkan sudah tiga kali disatroni pencuri. Dalam tiga kasus pencurian yang dialami, Rodin kehilangan sejumlah barang berharga. Mulai dari tabung gas tiga kilogram sebanyak 14 buah, mesin pompa air hingga tandon alias penampungan air di belakang rumahnya.
Maraknya aksi pencurian membuat warga di Wowawanggu resah. Adhi salah satu korban pencurian meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut dan menangkap pelaku pencurian yang kini masih bebas berkeliaran.
Penulis : Adhitya
Editor : Nuryadi