Enam Nama Berebut jadi Calon Direksi Perusda Wonua Bombana

Penjabat Bupati Bombana Burhanuddin (kedua dari kanan} Sekda Bombana, Man Arfa (kanan) menyaksikan penandatangan pakta integritas Kepala Dinas Kominfo Bombana, Sofyan Baco. Foto : Ist

 

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Seleksi calon direksi Perusahaan daerah (Perusda) Wonua Bombana sudah ditutup sejak akhir Novomber 2022 lalu. Selama 14 hari pendaftaran dibuka, tercatat enam orang yang mendaftar menjadi kandidat direksi di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.

“Ada enam nama yang mendaftar atau memasukan berkas pendaftaran. Saya tidak ingat persis siapa nama-namanya,” kata Man Arfa, ketua panitia seleksi Perusda Wonua Bombana, di ruang kerjanya, Selasa, 7 Desember 2022 lalu. Sekretaris daerah Bombana ini mengaku, administrasi enam kandidat calon direksi itu akan diseleksi lagi mana yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat.

PJ Bupati Bombana Burhanuddin (tengah) meninjau ruangan kantor Bupati usai memimpin apel akbar. Foto : Ist

 

Bagi pendaftar yang memenuhi syarat administrasi, maka berhak mengikuti tahapan seleksi selenjautnya yakni pemaparan makalah dan wawancara. Mantan Kepala Badan Kepegawaian (BKD) kabupaten Bombana ini menambahkan, ada tiga jabatan Direksi yang diperebutkan dalam seleksi Perusda tersebut. Ketiga jabatan tersebut yakni, direktur utama, direktur operasional dan direktur keuangan.

Sekedar diketahui, Perusda Wonua Bombana pernah dibentuk di periode pertama kepemimpinan Tafdil sebagai Bupati Bombana. BUMD bahkan memiliki tiga direksi dan dilantik ditahun 2012. Mereka adalah Hasmin Marunta sebagai direktur utama, Andi Arief sebagai direktur operasional dan Zainuddin Tahyas sebagai direktur keuangan.

Kepengurusan tiga direksi ini diputuskan selama tiga tahun. Namun baru dua tahun berjalan, tepatnya tahun 2014 lalu, perusahaan plat merah ini sudah dibekukan. Bahkan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Bombana saat itu Nasir HS Noy, tidak lagi mengucurkan anggaran buat Perusda Wonua Bombana.

Penyebabnya, perusahaan daerah itu, hanya membebani daerah. Sejak dibentuk, Perusda Wonua Bombana hanya mengandalkan APBD untuk biaya operasional termasuk membayar gaji karyawan. Delapan tahun mati, Perusda Wonua Bombana hidup lagi. BUMD ini hadir lima bulan menjelang  jabatan Tafdil sebagai Bupati periode kedua akan berakhir.

Penjabat Bupati Bombana, Burhanuddin (kiri) berfoto bersama Sekda Bombana Man Arfa usai penandatanganan pakta integritas di rumah jabatan Bupati Bombana, Rabu, 31 Agustus 2022. Foto/ Amir Dinas Kominfo Bombana for LS

 

Kehadiran Perusda Wonua Bombana ditandai dengan dilantiknya, salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Dedy Fan Alva Slamet sebagai  Pelaksana tugas (Plt) Direktur, 11 Maret 2022 lalu. Salah satu tugas Dedy saat itu memfasilitasi dan mempersiapkan proses seleksi direksi dan dewan pengawas Perusda Wonua Bombana.

Namun sayang,  hingga jabatan Bupati Bombana, Tafdil berakhir, 22 Agustus 2022 lalu, tugas yang diberikan kepada Dedy Fan Alva Slamet tak kesampaian. Pencarian jabatan direksi Perusda Bombana berlanjut di era Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Burhanuddin. Tiga bulan menjadi Pj Bupati, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara ini langsung memerintahkan pejabatnya yang menangani Perusda ini membuka seleksi calon direksi.

Proses pendaftaran pertama dibuka awal November. Selama sepekan dibuka, pendaftaran sepi dari peminat. Pihak panitia kemudian memperpanjang pendaftaran sepekan lagi, sampai pertengahan Novomber. Hasilnya, enam nama memasukan berkas kepada pihak panitia. Enam nama itu, kini tengah menunggu pengumuman apakah berkas-berkas yang diajukan memenuhi syarat atau tidak? (ADV)

Penulis dan editor : Nuryadi

 

BurhanuddinDireksiMan ArfaMelamar Calon direksiPj Bupati BombanaSekda BombanaSeleksi Perusda Wonua Bombana