Di Era Asrun Lio jadi Kadis Dikbud, Peta Jalan Pengembangan SMK Sukses Dirampungkan

Dokumen Peta Jalan Pengembangan SMK Provinsi Sulawesi Tenggara 2022-2025. Foto : Adhi

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya memiliki peta jalan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dokumen ini berhasil ditunaikan setelah Asrun Lio menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra. Dalam lembaran daerah, peta jalan pengembangan SMK diterbitkan dengan surat keputusan (SK) Gubernur Sultra nomor 497 tahun 2022.

“Peta jalan pengembangan SMK sudah bertahun-tahun disusun. Nanti di zaman Kadis Dikbud saat ini (di era Asrun Lio) baru bisa dituntaskan menjadi sebuah dokumen,” kata Ali Koa, Kepala SMK 1 Kendari. Dokumen peta jalan pembangunan SMK Provinsi Sultra tahun 2022-2025, disusun melalui proses diskusi dan wawancara dengan melibatkan beberapa instansi seperti Bappeda, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Tidak hanya itu, berbagai pemangku kepentingan mulai dari  berbagai sektor, seperti dunia usaha atau dunia industri, para ahli serta praktisi pendidikan menengah kejuruan juga turut dilibatkan.  Ali Koa mengatakan, penetapan peta jalan pengembangan SMK merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi sekolah menengah kejuruan diperlukan peta jalan.

Kepala Dinas Pendidikan Asrun Lio. Foto: Istimewa

Dokumen ini nantinya akan menjadi petunjuk arah dan pedoman bagi semua pemangku kepentingan, dalam mengintegrasikan berbagai bidang kegiatan pengembangan menengah sekolah kejuruan.  Dokumen ini menjadi rujukan pengembangan visi, prioritas, target serta tahapan pencapaian yang jelas dan terukur dalam merealisasikan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sultra tentang sekolah unggulan dan sekolah keberbakatan (Sultra cerdas).  “Jadi dokumen peta jalan pengembangan SMK ini akan menjadi acuan untuk mengembangkan sekolah kejuruan. Apa yang mau dikerjakan terkait SMK, ada dalam dokumen tersebut,” kata Ali Koa.

Ali Koa menambahkan, Sekolah Menengah Kejuruan sebagai sebuah institusi pendidikan memiliki perbedaan tujuan dengan institusi pendidikan lainnya. Salah satunya adalah lebih menekankan pada pengembangan kompetensi kerja yang spesifik (tertentu). Dimana orientasi dari pendidikan menengah kejuruan adalah menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi kerja sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/dunia industri.

Dokumen peta jalan pengembangan SMK Provinsi Sultra disajikan dalam bentuk target yang akan dicapai pada tahun 2025,  terdiri dari arah kebijakan pengembangan ekonomi daerah, arah kebijakan ketenagakerjaan provinsi, kebijakan pembangunan pendidikan. Selain itu juga memuat revitalisasi kerja sama dengan industri, dunia usaha dan dunia kerja (Iduka), revitalisasi sistem sertifikasi, kurikulum, guru dan tenaga kependudukan, sarana prasarana hingga revitasliasi tata kelola kelembagaan.

Ali Koa, Kepala SMK 1 Kendari. Foto : Adhi

“Peta Jalan ini diharapkan dapat menjadi alternatif panduan bagi sektor terkait, dunia usaha/industri, institusi, dan guru pendidikan menengah kejuruan dan masyarakat
dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan menengah kejuruan,” kata Ali Koa. (ADV)

 

Ali KoaAsrun LioKadis DikbudKepala SMK 1 KendariPeta Jalan Pengembangan SMKSultra