BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Upaya menekan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus digalakkan di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Salah satunya yang dilakukan dengan menggelar operasi pasar murah selama dua bulan.
Operasi pasar murah sudah di mulai Rabu, 2 November 2022. Lokasi perdana digelar di eks penyelenggaraan MTQ, Kasipute, Kecamatan Rumbia. Kegiatan ini dibuka Penjabat Bupati Bombana, Burhanuddin. Sebelum dibuka, tempat operasi pasar terlihat sudah didatangi masyarakat.
Mereka berbondong-bondong mendatangi stan pasar murah untuk membeli bahan-bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dibandingkan harga yang berlaku di pasaran. Beragam kebutuhan masyarakat dijual di pasar murah. Diantaranya, gula pasir dijual Rp 10 ribu sementara dipasaran harganya mulai Rp 14 sampai Rp 15 ribu.
Minyak goreng kemasan Rp 10 ribu dari harga normal Rp 17 ribu. Beras Rp5 ribu perkilo sementara di pasaran dihargai Rp10 ribu, susu kaleng Rp 7 ribu harga normal Rp 13 ribu serta telur ras satu rak dijual Rp 43 ribu.
Pj Bupati Bombana, Burhanuddin berharap kehadiran pasar murah dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan dengan harga murah serta untuk menekan inflasi di Bombana. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara ini menambahkan, operasi pasar marah di wilayahnya akan digelar selama dua bulan, mulai November hingga Desember mendatang.
Burhanuddin bilang, pasca kenaikan BBM pemerintah pusat secara rutin melakukan pemantauan inflasi di setiap daerah. Namun untuk di Bombana, Burhanuddin merasa bersukur karena harga kebutuhan pokok masih stabil. “Jika ada bahan pokok yang harganya naik, itu akibat keterlambatan stok yang tiba di tangan pedagang. Bahkan, harganya tidak naik secara signifikan,” katanya, saat melakukan launching pasar murah di bekas pelaksanaan MTQ, Rabu (2/11).
Menurut Burhanuddin, selama dua bulan, operasi pasar murah akan digelar di 11 titik. Satu titik mewakili dua kecamatan. Mantan Pj Bupati Konawe Kepulauan ini berpesan agar pasar murah tersebut, dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat terutama mereka yang kurang mampu untuk membeli kebutuhan dapur.
Diakhir sambutannya, Burhanuddin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengusaha dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Bombana, karena telah membantu Pemkab melakukan pemenuhan bahan pokok masyarakat. Burhanuddin berharap agar sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha dapat terus terjalin, sehingga Kabupaten Bombana tidak pernah kekurangan bahan pokok karena inflasi. (Adv)