BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Masa jabatan Burhanuddin sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bombana sudah berjalan dua bulan. Sejak menjabat hingga mendekati 60 hari kepemimpinannya, isu perombakan kabinet di Pemkab Bombana terus menggema hingga sampai ke telinga Burhanuddin.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) ini pun angkat bicara terkait hal itu. Katanya, pejabat eselon dua dan tiga di Pemda Bombana jangan gelisah dengan isu perombakan kabinet karena untuk berniat pun tidak pernah ada di pikirannya. Penegasan ini diutarakan Burhanuddin saat memimpin apel akbar yang dihadiri ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN di halaman kantor Bupati Bombana, Senin, 12 September 2022 lalu.
Sekitar 25 menit berdiri dihadapan ribuan ASN memberikan sambutan, terdengar empat kali Burhanuddin menyakinkan seluruh ASN nya agar tidak gelisah dengan isu perombakan. “Saya dapat isu Pj akan melakukan pembongkaran (rotasi kabinet). Berniat pun saya tidak pernah, jadi saya minta silakan bekerja dengan baik laksanakan tugas dengan baik, jangan melanggar hukum, kemudian jangan lupa bahagia, itu kunci terakhir jangan lupa bahagia,” kata Burhanuddin kala itu.
Selain menegaskan tidak ada niatnya merombak kabinet, mantan Pj Bupati Konawe Kepulauan (Konkep) ini juga meminta semua amtenarnya agar bekerja profesional sesuai tupoksinya. “Kita jangan takut diganti. Saya tidak akan mengganti, kalau saudara-saudara bekerja secara profesional. Saya tidak pernah melihat A itu siapa?, B itu siapa? Saya hanya melihat kinerja, dan jangan coba-coba melanggar hukum. Mari sama-sama kita bangun daerah kita Bombana. Jalankan tugas masing-masing. Jangan ada dibawah tekanan. Jangan ragu. Insya Allah, saya tidak akan melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan, saya akan tetap melaksanakan sesuai aturan,” sambungnya.
Burhanuddin mengaku ada sesuatu yang ingin dicapai dalam keberadaannya di Bombana. “Saya ingatkan pada saudara-saudara sekalian. Waktu saya tidak panjang di Bombana. Saya ini hanya sebagai penjabat. Saudara-saudara sekalian jangan ada kegelisahan. Saya minta sekali lagi jangan ada kegelisahan. Saya tidak membawa gerbong ke Bombana. Saya datang sendiri sebagai ASN yang ditugaskan negara untuk membangun Bombana,” kata Burhanuddin disambut tepuk tangan dari ASN yang ikut apel akbar.
Burhanuddin mengatakan dirinya memiliki waktu yang singkat di Bombana. Jika Bupati definitif membangun daerah lari 70, maka dirinya sebagai Pj harus lari 100. Olehnya itu, pejabat eselonnya harus mengikuti kecepatannya, jangan sampai dirinya lebih cepat dibanding mereka. “Saya ingin ada yang saya kerjakan di Bombana. Hanya itu yang saya inginkan tidak ada yang lain. Saya tegaskan lagi, terutama para eselon dua dan tiga, jangan gelisah bergaullah seperti biasa. Kerjakan tupoksinya. Mari sama-sama lari untuk mesejahterakan Bombana,” ungkapnya. (ADV)
Penulis dan editor : Adhi