LAWORO, LENTERASULTRA.COM – Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Muna Barat disorot warga. Pasalnya akibat kelalaiannya dengan tidak siaga saat peristiwa kebakaran yang terjadi di Desa Bakeramba, Kecamatan Kusambi pagi tadi menyebabkan 4 rumah warga tidak terselamatkan.
Menurut Kepala Desa Bakeramba, Jufrin saat peristiwa kebakaran yang terjadi pukul 00:30 dini hari tadi, petugas pemadam sempat dihubungi oleh warga, namun tak kunjung tiba di lokasi.
“Alasannya saat itu mobil pemadam itu tidak ada sopirnya, kemudian kita mau hubungi juga mobil pemadam yang satunya tapi tidak ada nomornya,” ungkapannya saat ditemui dilokasi kebakaran.
Atas kejadian itu, Jufrin mengaku menyesalkan kejadian tersebut. Sebab menurutnya, jika laporan warga direspon cepat maka kebakaran tersebut bisa ditangani hingga tidak menyebabkan banyak kerugian materi. Untuk itu ia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi para pemerintah setempat khusunya di wilayah kecamatan.
“Jadi tadi saya sampaikan pada pak Camat Kusambi untuk mengadakan mobil pemadam kebakaran disetiap kecamatan kalau bisa. Karena ini sangat penting untuk menghadapi kejadian tak terduga seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Damkar, Harun mengaku kejadian tersebut terlambat dilaporkan ke petugas. Informasinya masuk beberapa jam setelah kebakaran terjadi.
“Informasi dari pihak kebakaran terlambat masuk ke kami. Kejadian jam 1 dinihari, kita dikasih informasi jam 4 subuh. Kemudian mereka juga salah memanggil. Justru mereka memanggil mobil pemadam kebakaran dibandara,” jelasnya saat dihubungi melaui sambungan telepon.
“Bukan tidak siap, hanya informasi tidak sampai dengan kita. Kita mau tau dimana sementara mobilnya kita dikambara. Kalau kita dikasih informasi jam 1 itu pasti kita meluncur” tambahnya
Harun mengatakan setelah menerima laporan tersebut pihaknya dengan sigap mengambil tindakan dengan langsung meluncur ke lokasi kejadian. Namun saat tiba dilokasi kejadian, api sudah menghabiskan seluruh bangunan.
“Kita punya niatan untuk tetap menyiram, jangan sampai dia merembet ketempat lain. Malah justru warga disana kita disuruh pulang,” ujarnya.
Harus juga menjelaskan jika sebelumnya nomor kontak Damkar telah disebar luaskan kepada masyarakat, termaksud pemerintah desa. “Kita punya nomor sudah disebar. Dan kita sampaikan juga itu kita punya nomor sama Kepala Desa. Waktu kita sosialisasi juga kita sampaikan, berarti kepala desa waktu itu tidak menerima informasi,” jelasnya.
“Sudah banyak kejadian kebakaran tapi kenapa kami bisa dikontak. Seperti kejadian di sangia Tiworo dan Lasosodo selalu kita siap berangkat. Hanya kali ini saja karena kita terlambat dapat informasi,” tutupnya.
Reporter: Sry Wahyuni
Editor: Ode