Dokter Spesialis Saraf di Sultra Berkumpul di Kendari

Belasan dokter spesialis saraf di Sulawesi Tenggara berfoto bersama usai berkumpul di salah satu hotel di Kendari akhir Juli lalu. Foto : Dok pribadi dokter Febriyanto

 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Dokter spesialis saraf yang bekerja di sejumlah rumah sakit di Sulawesi Tenggara (Sultra) berkumpul di salah satu hotel di Kota Kendari, akhir Juli lalu. Keberadaan dokter spesialis neurologi ini dalam rangka membahas persiapan pembentukan Perhimpunan dokter spesialis saraf Indonesia (Perdossi) cabang Sulawesi Tenggara.

Pertemuan dokter saraf se-Sulawesi Tenggara ini diinisiasi oleh dokter Febriyanto Powatu, SpS.,M.Kes, DFIDN, FIN, salah satu dokter saraf yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bombana. “Untuk di Sultra sudah 14 orang dokter spesialis saraf. Mereka bertugas di sejumlah rumah sakit di berbagai kabupaten dan kota di Sultra,” kata dokter Febo -sapaan dokter Febriyanto Powatu-, via pesan singkat WhatsApp nya beberapa waktu lalu.

Dokter kelahiran Kendari  8 Maret 1984 ini mengatakan dengan 14 dokter saraf yang ada, maka Sultra masih kekurangan 1 dokter spesialis saraf untuk bisa membentuk cabang Perdossi. Sebab syaratnya, minimal anggotanya 15 orang. Dokter putra asli Bombana yang menyelesaikan program spesilis saraf di Universitas Hasanuddin ini menambahkan pembentukan perhimpunan dokter spesialis saraf di Sultra sangat penting bagi para dokter neurologi. Salah satunya sebagai pengembangan anggota.

Dokter Febriyanto Powatu (kelima dari kiri) bersama dokter spesialis saraf seniornya dokter Nurdjajadin Aboe Kasim (keenam dari kiri) berfoto bersama rekan sejawat sesama dokter spesialis saraf usai menggelar ramah tamah. Foto: dok pribadi dokter Febryianto.

 

Selain membahas rencana pembentukan Perdossi, ramah tamah 13 dokter spesialis saraf dari berbagai RSUD di sejumlah kabupaten dan kota di Sultra, juga membahas rencana pemerataan neurolog di Sultra. “Kedepannya diharapkan semua kabupaten dan kota di Sultra sudah punya spesialis saraf,” ungkap dokter spesialis saraf dan intervensi nyeri di RSUD Bombana.

Penulis dan editor : Adhi

dokter Febryiantodokter nurdjajadindokter spesialis sarafneurologiPerdossiRSUD Bombana