BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Proyek pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) Bombana juga tidak tuntas dikerjakan sesuai kontrak. Dikerjakan selama dua tahun dengan sumber dana pinjaman, pembangunan rumah sakit seharga Rp 60 Milyar ini hanya bisa dituntaskan sekitar 90 persen.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan RSUD Bombana, Andi Muhammad Kamal, mengatakan kontrak proyek rumah sakit dimulai sejak 27 Oktober 2020 dan berakhir 31 Mei 2022. “Kontraknya multi years. Sampai batas kontraknya habis, pekerjaan yang diselesaikan sekitar 90 persen,” katanya.
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bombana ini bilang, tidak tuntasnya pekerjaan RSUD Bombana disebabkan berbagai hal. Mulai dari keterlambatan pelaksanaan kontrak hingga adanya review desain. Kamal mengaku, sejak kontrak tahun jamak selesai akhir Mei lalu, pembangunan rumah sakit masih tetap dilanjutkan pekerjaannya hingga 50 hari kedepan.
Pembangunan RSUD merupakan salah satu dari empat proyek di Kabupaten Bombana yang dibangun dengan uang pinjaman. Proyek rumah sakit mendapat porsi dana paling besar. Dari total dana pinjaman sebesar 195 milyar rupiah, pekerjaan RSUD Bombana diberikan dana sebesar Rp 60 Milyar. Fulus sebanyak itu diperuntukan untuk membangun gedung A, B, C, D dan E. Sayang selama dua tahun diberi waktu, tiga perseroan terbatas (PT) yang ditunjuk sebagai pemenang lelang mega proyek tersebut, tidak bisa menuntaskan tanggungjawabnya. Sehingga PPK memberikan waktu tambahan selama 50 hari.
Direktur RSUD Bombana, drg, Riswanto juga mengakui keterlambatan mega proyek rumah sakit. Hingga batas kontrak berakhir akhir Mei lalu, progres pekerjaan yang sudah selesai sekitar 95 persen. “Tinggal tahap finishing, pengecetan. Insya Allah akhir Juli sudah diresmikan,” ungkap Riswanto.
Penulis dan Editor : Adhi