BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Isu kas kosong di Pemda Bombana sudah dijawab Tafdil. Bupati Bombana ini bilang uang di rekening Pemda tidak kosong dan ada uang. Namun rumor tidak ada fulus di kas Pemda, menjelang dua bulan sisa jabatannya, ternyata membuat berat badan Bupati dua periode itu turun.
“Bapak ibu sekalian yang saya hormati. Tadi Pa Amiadin, Pak bupati agak gemuk. Pak Amiadin, terima kasih sudah memuji saya gemuk. Saya sampaikan ke Pak Amiadin, saya lebih gemuk dari yang sebenarnya. Ini karena terjadinya kekosongan kas, akhirnya turun kembali,” kata Tafdil disambut tertawa oleh sebagian anggota DPRD dan undangan yang hadir dalam rapat paripurna tersebut.
Tidak cukup 10 detik berbicara tentang kondisi badannya, Tafdil tiga kali menyebut nama Amiaddin. Namun selama paripurna, lima kali Bupati menyebut nama anggota DPRD Bombana empat periode tersebut. Satu kali disebut Bupati usai menjelaskan jarang bertemu anak dan keluarganya, dan kali kedua diucap menjelang akhir sambutannya.
Tafdil sepertinya familiar dengan nama Amiaddin. Selain sering bertemu karena menjadi salah satu mitranya di DPRD selama Tafdil dua periode menjadi Bupati Bombana, politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga tercatat sebagai anggota dewan yang kerap bersuara lantang di gedung DPRD.
Tidak hanya itu, Amiaddin, merupakan salah satu anggota dewan yang menyampaikan kekosongan kas di Pemda Bombana setelah menerima laporan dari berbagai lapisan masyarakat, dan diutarakan saat paripurna penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD 2021 dan pengajuan Raperda di gedung DPRD setempat, Senin, 20 Juni 2022.
Bupati Bombana mengutarakan langsung kondisi berat badannya saat menyampaikan pidato pengumuman akhir masa jabatannya periode 2017-2022 di gedung DPRD setempat, Senin, 4 Juli 2022. Tafdil menyampaikan hal itu usai membahas tentang dana transfer dari pusat.Tafdil mengutarakan kondisi badannya, setelah kurang lebih empat puluh menit berdiri diatas podium.
Usai menyebut kondisi badannya turun, Tafdil kembali melanjutkan pernyataannya diluar sambutannya. Katanya, selama 6 bulan terakhir, dirinya sudah mencoba meninggalkan dunia persilatan. Tafdil ingin istrahat dan ingin menikmati masa persiapan pensiun bersama keluarga.
“Karena memang kurang lebih 4 tahun, jauh dengan keluarga. Jauh dengan anak-anak. Saya sampai terakhir mengikuti penamatan anak saya, saya sempat kaget. Anak saya besar, saya pikir sudah tamat SMP ternyata baru tamat SD. Saya betul-betul tidak perhatikan, apalagi namanya ulang tahun. Saya tidak tau, berapa umurnya anakmu. Saya tidak ingat kasian. Inilah dampaknya,” kata Tafdil di hadapan pimpinan dan anggota DPRD, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), Kapolres, Kajari dan undangan lainnya.
Bupati kembali melanjutkan pernyataannya diluar sambutan setebal 14 halaman yang sudah dikonsepnya. “Jadi Pa Amiaddin, seperti itu, saya harus gemuk dari sekarang. Mungkin gemuknya saya harus seperti Andi Firman (salah satu anggota DPRD Bombana yang berpostur agak gemuk),” kata Ketua DPD Partai Amanat Nasional disambut tepuk tangan sebagian undangan.
Pujian jika Tafdil gemuk sepertinya disampaikan Amiaddin sebelum rapat paripurna pengumuman Akhir Masa Jabatan (AMJ) Bupati. Karena sejak rapat dimulai sampai berakhir, Amiaddin tidak pernah terdengar mengungkapkan hal tersebut.
Sumber dari anggota DPRD Bombana bercerita, pujian gemuk kepada Bupati Tafdil diutarakan anggota DPRD empat periode di ruang ketua DPRD Bombana, Arsyad. Saat Bupati tiba di DPRD, Tafdil tidak langsung masuk di ruang paripurna, melainkan transit terlebih dulu di ruang kerja ketua. “Saat Bupati transit, di ruang kerja ketua, ada Kapolres (AKBP Tedy Arief Soelistiyo), Kepala Kajari (Agung Sugiharso, SH), wakil ketua (Ardi), ketua (Arsyad) dan Amiaddin. Saat Bupati masuk di ruang ketua, Amiaddin memuji Tafdil tambah gemuk. Dari sini awalnya, dan ternyata disinggung lagi Bupati dalam paripurna,” kata sumber yang mengetahui persamuhan dalam ruang ketua DPRD Bombana itu.
Bupati Bombana dua periode mengungkapkan, dirinya sebenarnya ingin menikmati suasana menjelang akhir masa jabatan dengan kebahagian-kebahagian. Makanya, Tafdil mengaku lebih banyak lari ke kota karena di kota lebih banyak hal-hal menarik untuk dinikmati. “Saya terpenjara dengan. Selama ini saya punya selera menurun karena kelamaan di Bombana. Setelah saya asah kembali, ternyata selera saya masih normal,” ucap Tafdil disambut tertawa oleh undangan yang hadir dalam ruang rapat paripurna DPRD Bombana. Usai menyampaikan hal ini, Tafdil kembali melanjutkan pidatonya dengan membacakan sambutan yang sudah disiapkannya.
Penulis dan editor : Adhi