Tujuh Tahun Mekar, Mengapa Naskah Sejarah Pembentukan Muna Barat Baru Dirumuskan ?

La Ode Andi Muna (kemeja putih) dan La Nika, diantara tim perumus sejarah pembentukan Kabupaten Muna Barat. Foto: Sry Wahyuni

 

LAWORO, LENTERSULTRA.COM – Kabupaten Muna Barat sudah tujuh tahun menjadi daerah otonom sejak mekar dari Kabupaten Muna pada 23 Juli 2014 lalu. Lantas, mengapa naskah sejarah pembentukan daerah berjuluk Bumi Laworo itu baru dirumuskan tahun ini ?.

Muna Barat selama tujuh tahun terakhir selalu merayakan hari ulang tahunnya tanpa disertai pembacaan naskah sejarah terbentuknya daerah itu, sebagaimana umumnya setiap daerah. Bahkan, momen perayaan hari jadinya pun digelar pada setiap tanggal 10 Oktober. Padahal, berdasarkan undang-undang pembentukannya nomor 14 tahun 2014, pemekaran Muna Barat disahkan pada 23 Juli 2014.

La Ode Andi Muna, pelaku pemekaran Muna Barat membenarkan jika selama tujuh tahun terakhir sejarah itu belum pernah diungkap dalam forum resmi daerah. Misalnya dalam perayaan HUT yang lebih sering disampaikan kepada publik ialah perjalanan pemerintahan, bukan proses perjuangan pembentukan otoritanya.

Ia mengaku beberapa kali mengusulkan agar sejarah daerah juga dibacakan dalam momen penting, namun belum direspon pemerintah saat itu. Padahal tujuannya agar generasi tidak lupa pada perjuangan pemekaran itu sendiri.

“Hampir setiap tahun kita menyampaikan bahwa lahirnya Mubar itu pada tanggal 23 Juli dan sejarahnya juga panjang. Setiap tahun juga kita suarakan naskah itu disampaikan dan pada kenyataanya belum sesuai dengan harapan,” terangnya.

Andi Muna menilai sejarah itu merupakan suatu hal penting untuk dipublikasi. Tujuannya agar masyarakat terlebih generasi muda tahu dan paham bahwa perjuangan pemekaran daerah itu tidak mudah. Melainkan melalui pengorbanan dan perjuangan panjang selama kurang lebih 15 tahun.

“Kita mulai berjuang itu sejak tahun 1999 dan tahun 2014 baru disetujui. Pada awal rencana pemekaran Kabupaten Muna Barat diutarakan kepada khalayak ramai, hampir tidak ada respon positif yang didapatkan,” jelasnya.

“Bahkan sebagian kalangan menganggap itu adalah sebuah mimpi di siang bolong, ada yang mengatakan mustahil akan terwujud, lebih ironis ada yang menyampaikan bahwa itu tak lebih dari sebuah ide/pikiran dari orang tidak waras (gangguan jiwa), adapula yang menilai bahwa itu sebatas ilusi atau angan-angan yang tidak akan pernah terwujud sampai kiamat,” sambungnya.

Kepala Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Baraencana Kabupaten Muna Barat itu menambahkan, dirinya mulai optimis sejarah itu dapat segera dipublikasi. Terlebih, proses perumusan naskahnya sedang dikerjakan oleh tim yang terdiri dari pelaku sejarah langsung. Andi Muna berharap dalam perayaan HUT ke-8 Mubar tahun ini sejarah itu dapat diperdengarkan kepada peserta upacara dan publik pada umumnya.

“Kebetulan Bupati saat ini mengapresiasi maka kita coba fasilitasi untuk perumusan awal dan hasilnya kita sampaikan kepemerintah supaya dipikirkan bagaimana sejarah ini bisa disempurnakan dan di bacakan setiap tahunnya,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Sabtu, 2 Juli 2022 kemarin telah dilakukan musyawarah perumusan rancangan naskah sejarah singkat lahirnya Kabupaten Muna Barat. Musyawarah tersebut bertempat di gedung sekretariat Islamic Center dan yang dihadiri oleh beberapa tokoh narasumber, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda.

Reporter: Sry Wahyuni
Editor: Ode

HUT MubarLa Ode Andi MunaNaskah Sejarah Mubar DirumuskanPemekaran Muna BaratSejarah Muna Barat