LAWORO, LENTERASULTRA.COM – Penjabat Bupati Muna Barat, Bahri bakal menjadikan Kecamatan Wadaga sebagai salah satu lumbung padi Muna Barat. Wadaga dinilai memiliki potensi lahan subur yang cocok untuk persawahan karena diapit tiga sungai.
Bahri juga menerangkan, dua desa yang nantinya akan dijadikan sebagai lumbung padi yakni Desa Kampani dan Katobu, Kec. Wadaga. Kedua wilayah itu memiliki potensi debit air yang sangat tinggi dengan terdapat beberapa mata air, yakni mata air Matano Foo, Matambite, dan Ghulu, serta terdapat satu bendungan besar yang ada di Desa Katobu.
“Kita akan ubah Kecamatan Wadaga ini menjadi lumbung padinya Kabupaten Muna Barat,” ujarnya saat ditemui dilokasi (22/6/2022)
Lebih lanjut, kata Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Kementerian Dalam Negeri itu mengatakan luas lahan yang nantinya akan dijadikan areal persawahan di daerah sekitar 400 hektar. Kendati, dalam realisasinya tidak dapat dianggarkan satu tahapan mengingat keterbatasan anggaran yang ada di pemerintah daerah.
“Maka nantinya akan dialokasikan ke APBD perubahan tahun 2022, dengan luas 100 hektar atau 50 hektar terlebih dulu, ini tergantung dengan dana yang ada, kemudian nantinya akan dianggarkan di APBD tahun 2023,” jelasnya.
“Jika anggarannya tidak cukup, saya akan coba mengusulkan ke Kementerian Pertanian untuk dibuatkan cetak sawah di Wadaga ini. Jadi, saya inginkan nanti setelah sudah dicetak sawahnya, masyarakat sudah bisa langsung menanam padi,” tambahnya.
Bahri mengaku rencana lumbung pangan itu dilakukan untuk menindak lanjuti intruksi Presiden RI untuk membangun food estate. Hal ini dilakukannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi didaerah tersebut.
Selain program cetak sawah, Bahri juga akan melakukan normalisasi sungai. Menurutnya, potensi debit air di wilayah itu sangat tinggi sehingga dapat mengairi sawah sampai ke Kec. Tiworo Selatan. Untuk itu, ia akan menugaskan kepada konsultan, serta Dinas PUPR dan Dinas Pertanian untuk menghitung dana yang akan dibutuhkan dalam normalisasi sungai dan cetak sawah.
“Dari tiga mata air yang ada, akan dibuat normalisasi sungai sesuai usulan dari salah satu anggota DPRD untuk menambah debit air, mengingat tiga mata air ini mengalir sampai ke Kecamatan Tiworo Selatan karena ini ada tiga mata air supaya semua nyambung ke danau, sehingga nanti kalau sudah ada sawah, sudah tidak ada lagi persoalan air,” ungkapnya.
Penulis : Sry Wahyuni
Editor : Ode