KENDARI, LENTERASULTRA.COM-
Ali Mazi mengalah. Gubernur Sulawesi Tenggara ini akhirnya melantik Penjabat (PJ) Bupati Muna Barat, Bahri dan Pj Bupati Buton Selatan La Ode Budiman. Padahal, begitu Surat Keputusan (SK) penunjukan dua PJ Bupati terbit Sabtu (21/5/2022), Ali Mazi sempat menolak melantik dua kepala daerah di kepulauan tersebut.
Namun sikap Ali Mazi yang enggan melantik dua PJ Bupati ini tidak bertahan lama. Sebab, tujuh hari setelah SK pengangkatan dua kepala daerah ini diterima, gubernur legowo memasangkan gobang garuda dan tanda pangkat kepada dua Pj Bupati pilihan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tersebut.
PJ Bupati Mubar, Bahri dan Pj Bupati Busel La Ode Budiman dilantik di rumah jabatan Gubernur Sultra, Jumat (27/5/2022) sekitar pukul 15.00 WITA. Pelantikan sepertinya digelar terbatas. Hal ini terlihat dari sepinya tamu undangan yang lalu lalang di pintu masuk utama rumah jabatan gubernur selama pelantikan.
Seremoni pelantikan juga diperketat. Tamu yang diizinkan masuk hanyalah mereka yang membawa dan memperlihatkan undangan. Tidak hanya itu, wartawan yang hendak meliput pelantikan dua penjabat bupati itu, tidak diperbolehkan masuk baik di halaman rumah dinas Ali Mazi apalagi di dalam rumah jabatan.
Wartawan yang meliput pelantikan mulai dicegat di pintu masuk menuju rumah jabatan. Lebih dari lima personil Polisi Pamong Praja berpakaian dinas disiagakan mencegat tamu yang hendak masuk termasuk wartawan. “Wartawan tidak diperbolehkan masuk. Ini instruksi dari atas (rumah jabatan),” kata salah satu personil Pol PP yang disisi kanan baju dinasnya tertulis Dhiya.
Wartawan lenterasultra.com, melihat langsung ketatnya penjagaan untuk masuk di dalam rumah jabatan gubernur selama pelantikan. Pintu masuk disisi timur selalu dalam posisi tertutup. Pintu pagar setinggi lebih dari tiga meter, baru terbuka jika ada kendaraan yang masuk dan memperlihatkan undangan. Tamu yang tidak memiliki undangan termasuk wartawan terpaksa hanya berada di luar pagar rumah jabatan.
Dua wartawan dari media cetak dan online sempat lolos di dalam rumah jabatan. Dengan menggunakan kendaraan roda dua, dua wartawan ini diizinkan masuk. Namun setelah diketahui bahwa wartawan, salah satu petugas Pol PP yang berjaga dipintu masuk sisi timur kemudian mengejarnya hingga di depan rumah jabatan. Setelah ketemu, dua wartawan ini diminta keluar dan meninggalkan acara pelantikan.
Rahmat, salah satu wartawan media online juga menjadi korban larangan meliput pelantikan Pj Bupati Muna Barat dan Buton Selatan di rumah jabatan Ali Mazi. “Saya dengan satu wartawan lain, yang pertama dilarang meliput bang. Tidak tau kenapa. Memangnya kita ini mau buat apa di rujab sehingga dilarang meliput. Aneh-anehmi pemerintahan di Provinsi saat ini. Biar meliput sudah dibatasi. Sudah tertutup memberikan informasi, padahal kegiatan ini ingin ditau masyarakat,” kesalnya.
Rahmat juga mengkritisi tidak terbukanya pemerintah provinsi terkait nama-nama penjabat bupati di Sultra yang diusulkan gubernur. Menurut Rahmat, sejak ada permintaan dari Kemendagri tidak pernah terekspos siapa-siapa pejabat eselon dari Pemprov yang diusulkan menjadi penjabat bupati di Buton Tengah, Buton Selatan dan Muna Barat. “Nanti ada penolakan dari Kemendagri baru ribut dan diketahui media,” ungkapnya.
Reporter dan redaktur : Adhi