LAWORO, LENTERASULTRA.COM – Pulau Katela dikenal sebagai sumber penghasil ikan teri terbesar dan berkualitas di Kabupaten Muna Barat (Mubar) Sulawesi Tenggara. Mayoritas penduduk pulau Katela memilih produksi ikan teri karena hasilnya yang menjanjikan.
Wa Ode Nur Jannuh, warga nelayan di pulau Katela mengatakan hasil yang didapatkan masyarakat dari penjualan ikan teri perharinya bisa mencapai 1 juta rupiah. Lebih untung dibandingkan dengan harga ikan lain. Penghasilan itu juga akan meningkat hingga Rp10 juta perhari di musim tertentu.
“Tergantung rezeki, biasanya satu hari itu kita dapatkan 1 juta dan kalau tiba musimnya juga bisa sampai 10 juta perharinya,” ujarnya saat ditemui Lenterasultra.com, Selasa (5/4/2022).
“Terutama kalau lagi musim barat itu kami bawa pulang satu kapal (jonson) penuh dalam waktu satu malam,” kata Nur Jannuh melanjutkan.
Wanita berusia 43 tahun tersebut mengatakan, untuk menghasilkan ikan teri berkualitas bisa melalui dua tahapan. Yakni penjemuran dan pemilahan. Prosesnya berlangsung dalam kurun waktu satu sampai dua hari. Bergantung pada cuaca dan ukuran ikan.
“Prosesnya ikan hasil tangkapan pada malam hari akan dibawa pulang, lalu dijemur. Ikan akan dijemur seharian penuh diatas tempat yang telah disediakan dan dialasi jaring agar tidak jatuh-jatuh. Biasanya kalau ikan teri yang ukurannya besar itu bisa satu hari dan kalau ikan teri halus hanya setengah hari tapi tegantung cuaca, kalau cuacanya panas terik satu hari dan kalau mendung biasanya dua hari,” jelasnya.
Ikan yang telah dijemur selanjutnya akan dipilah sesuai ukurannya. Ikan teri ukuran besar dibandrol Rp90 ribu perkilogram. Sedangkan ikan teri halus harganya Rp110 perkilonya. Tapi harga itu akan turun kalau ikannya sempat diguyur hujan karena kualitasnya menurun,” ujarnya.
Ikan tersebut nantinya akan dijual kepada pembeli yang biasanya datang langsung ke pulau Katela. Mereka yang datang tidak saja dari wilayah Mubar, namun juga berasal dari beberapa daerah seperti Kendari dan Makasar.
“Kita nelayan disini tidak pusing lagi cari pembeli tapi pembeli sendiri yang datang. Kemudian yang datang juga dari berbagai daerah seperti kendari dan Makasar,” jelasnya.
Reporter : Sry Wahyuni
Editor : Ode