Dikudeta Karena Sakit, Saemuna : Sahabat Diuji Saat Sulit

Ketua DPRD Muna Saemuna

 

RAHA, LENTERASULTRA.COM – Habis manis sepah dibuang. Pepatah tersebut sangat mirip dengan nasib yang dialami La Saemuna. Politisi senior itu sukses mengantarkan Hanura mencetak sejarah yakni memenangi Pemilu 2019 di Kab. Muna untuk kali pertamanya. Namun jasanya itu kini mulai dilupakan. Jabatannya satu per satu dicopot.

Memang malang bagi Saemuna. Ditengah naiknya pamor partainya, perannya justru mulai diamputasi secara halus. Politisi kelahiran Bonea, 31 Maret 1952 itu awalnya dipilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Hanura Kab. Muna periode 2015 – 2020. Lalu dalam Pilcaleg 2019, dirinya sukses membawa Hanura meraih lima kursi legislatif sekaligus mengunci jabatan Ketua DPRD Muna periode 2019 – 2024.

Prestasinya itu awalnya membuat Saemuna tidak serta merta ditunjuk sebagai Ketua DPRD Muna, karena Dewan Pimpinan Daerah Hanura Muna justru mengusulkan nama Zahrir Baitul. Namun karena lobi politiknya di DPP, Saemuna akhirnya yang dilantik menjadi Ketua DPRD Muna. Saemuna juga dipilih kembali secara aklamasi untuk jabatan Ketua DPC untuk masa 2020 sampai 2025.

Namun petaka politik bagi Saemuna dimulai tahun 2021. Jabatannya satu per satu mulai digoyang. Lewat ‘tangan’ DPD Hanura Sultra, Saemuna ‘dipaksa’ menggelar Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscalub) untuk memilih Irwan sebagai penggatinya. Saemuna memang legowo saat itu karena dalih yang ditawarkan DPD ialah berbagi tugas membesarkan partai. “Maka saya setuju Irwan jadi Ketua DPC. Istilahnya, ini dibagi – bagi (jabatan). Saya fokus saja di Ketua DPRD,” ungkap Saemuna, melalui sambungan telepon kepada Lenterasultra.com.

Gelombang cobaan rupanya belum berhenti. Oktober 2021, selembar surat masuk ke DPP. Isinya menyangkut usulan Dewan Pimpinan Daerah Hanura Sultra terkait pergantian antar waktu Saemuna dari Ketua DPRD Muna dengan alasan Saemuna sudah sakit – sakitan. “Jadi PAW saya itu sudah dari Oktober. Tapi saya gagalkan pakai surat keterangan Dokter. Makanya DPP tidak mau tandatangan waktu itu,” ungkapnya.

Saemuna berpikir sudah aman. Namun ternyata, masih saja ada upaya agar ia lengser dari jabatannya saat ini. Ada aroma kudeta yang tercium setelah dirinya dikabarkan orang DPP di Jakarta, sekitar pekan lalu. Lagi – lagi menyangkut adanya usulan dari DPD Hanura Sultra terkait PAW Ketua DPRD Muna. Alasannya masih sama yaitu faktor kesehatan. DPD kemudian menunjuk Irwan, Ketua DPC Hanura Muna sekaligus Ketua Komisi III DPRD Muna saat ini. “Saya heran saja. Saya dibilang sakit tapi tidak dikonfirmasi langsung. Padahal saya merasa sehat – sehat saja. Semua tugas saya jalani tanpa hambatan,” terangnya.

Dirinya memang mengakui sempat menjalani perawatan jantung selama dua minggu. Namun kondisinya saat ini sudah kembali bugar. Ia juga menyindir pihak yang berencana melakukan PAW sebagai tindakan yang tidak mencerminkan rasa simpati terhadap sesama kader. Padahal menurutnya, jika pun dirinya dianggap sakit, sebaiknya harus diberi motivasi dan penguatan agar lekas sembuh.

“Bukan malah ditambah beban pikirannya dengan PAW. Memang benar kata pepatah kalau sahabat dan keluarga itu akan kelihatan saat kita ditimpa musibah,” keluhnya.

Ia juga menegaskan sama sekali bukan bermaksud melawan keputusan partai. Hanya saja, dirinya akan legowo jika proses PAW dilakukan sesuai mekanisme partai. Lagipula, melakukan PAW terhadap dirinya dengan alasan sakit sangat tidak tepat. Sebab, ia sendiri masih merasa mampu menjalankan tugas sebagai Ketua DPRD Muna. “Masa hanya karena sakit terus dipecat. Sementara yang bersangkutan masih merasa mampu bekerja,” ujarnya.

Reporter : Ode
Penulis : Ode
Editor : Adhi

HanuraKetua DPRD Munaketua DPRD Muna digantisaemunaViral