KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelidiki ketersediaan dan pendistribusian minyak goreng di Sultra pada Senin, (21/2/2022). Penyelidikan tersebut sesuai dengan Surat Perintah Penyelidikan : Nomor Sprin/32/II/2022/DitReskrimsus dan Nomor Sprin 32.a/II/2022/DitReskrimsus yang ditandatangani oleh Dir Krimsus Polda Sultra Kombes Pol Heri Tri Maryadi, sesuai Surat Perintah Penyelidikan : Nomor Sprin/32/II/2022/DitReskrimsus dan Nomor Sprin 32.a/II/2022/DitReskrimsus tertanggal 1 Februari 2022.
Penyelidikan yang dipimpin langsung oleh Kasubdit I Indagsi Dit Reskrimsus Polda Sultra AKBP Yudhi Palmi itu selanjutnya mengecek langsung pada gudang distributor minyak goreng yang ada di Kota Kendari yakni PT Tunas Bakti, PT Landipo Niaga Raya, PT Wira Eka, PT Wings dan PT Indogrosir.
Pada beberapa gudang dari kelima distributor besar di Kota Kendari tersebut ditemukan stok minyak goreng yang kosong seperti di gudang PT Tunas Bakti dan PT Wira Eka. Harga yang dijual untuk 1 liter minyak goreng bervariasi dikisaran Rp13 ribu-15 ribu. Selanjutnya saat tim satgas melakukan pengecekan terhadap ketersediaan dan pendistribusian minyak goreng diwilayah Pasar Anduonohu, para pedagang menjual dengan harga Rp20 ribu.
Sementara itu, Kabid Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Disperindag Sultra Ruddin mengatakan, kelangkaan minyak goreng di Sultra disebabkan keterlambatan pengiriman stok minyak goreng dan distribusi minyak yang dilakukan bertahap serta kendala cuaca.
“Minyak Goreng masih ada di pasaran tetapi dijual dengan harganya tinggi diatas HET yg ditetapkan Pemerintah Rp 14 ribu,” ujarnya.
Direncanakan tanggal 26 atau 27 Februari 2022, Pemprov Sultra akan menerima Stok Minyak Goreng sebanyak 6 Kontainer bagi 3 distributor masing-masing 2 (Dua Kontainer) untuk UD. Hendri Siau (HS), UD. tunas Bakti dan UD. Suro Pandan.
Kabid Manager Bisnis Bulog Divre Sultra Abdan Jarmin memberikan penjelasan terkait kelangkaan minyak goreng di pasaran. Ia menuturkan bahwa saat ini Perum Bulog Divre Sultra masih menunggu arahan dari pusat sambil berkoordinasi dengan pihak distributor minyak goreng. Terkait kedatangan 6 kontainer minyak goreng, pihak Bulog Divre Sultra akan membeli 1 Kontainer yang akan digunakan untuk operasi pasar.
“Kelangkaan minyak goreng dipicu banyaknya produsen yg menghentikan produksi minyak karena biaya produksi lebih tinggi dibandingkan harga yg ditetapkan oleh Pemerintah,” jelasnya.
Reporter: Mukhtar
Editor: Dilah