RAHA, LENTERASULTRA.COM – Kecamatan Napabalano meraih juara umum dalam Musabaqah Tilawatil Quran ke-XXIX Kabupaten Muna tahun 2022. Napabalano berhasil merebut piala bergilir yang dua tahun terakhir di genggam Kecamatan Lohia.
MTQ Muna baru saja resmi ditutup, Kamis, 17 Februari 2022, setelah digelar selama empat hari. Seremoni penutupan dilaksanakan di lapangan Laskar, Kelurahan Napabalano, Kec. Napabalano, Kamis malam, 17 Februari. Acara itu dihadiri Wakil Bupati Muna, Bachrun yang juga menjabat Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran. Hadir pula Kepala Kementerian Agama Muna, Kamaruddin dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah.
Camat Lohia, LM. Hajar Sosi menyampaikan apresiasi kepada para kafilahnya meski belum berhasil memertahankan juara umum untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Prestasi Lohia dalam MTQ kali ini hanya finish di urutan kedua dibelakang Napabalano. Kec. Lohia yang mengutus 22 kafilah yang bertanding di 22 nomor lomba dan delapan lomba diantaranya absen.
Meski demikian, Lohia tetap berhasil meraih empat medali emas, enam perak dan lima perunggu. Total 43 poin yang dikumpulkan.
“Kami tetap mengapresiasi peserta yang berjuang keras memersembahkan yang terbaik. Saya pribadi juga berterima kasih kepada tim oficial dan panitia kecamatan yang setia mendampingi peserta,” ujarnya.
Hajar Sosi menambahkan, Kecamatan Lohia sejatinya bisa tetap menjaga status juara umum, andai cabang lomba Kaligrafi dipertandingkan dalam MTQ kali ini. Sebab cabang kaligrafi itu merupakan lumbung medali selama ini. Namun karena kebijakan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Kabupaten Muna yang hanya menggelar enam cabang lomba dalam MTQ ke-XXIX membuat Lohia harus kehilangan banyak medali.
“Kaligrafi biasanya bisa delapan medali untuk Lohia. Tapi tahun ini tidak ada. Meski begitu, kami tetap bisa meraih juara di cabang lain yang notabene persaingannya ketat,” ungkapnya.
Selama menjadi Camat, Hajar Sosi sebenarnya sukses mengantarkan Lohia untuk pertama kalinya meraih juara umum MTQ tahun 2020. Gelar juara umum itu juga berhasil dipertahankan dalam Seleksi Tilawatil Quran tahun 2021 di Kecamatan Kontukowuna.
Menurut pria murah senyum itu, kunci kesuksesan Lohia terletak pada pembinaan keagamaan. Dari sembilan desa di otoritanya, Hajar Sosi ikut melahirkan Kampoeng Quran Mantobua dan Kampoeng Kaligrafi Mabolu. Dua program pembinaan keagamaan yang memberdayakan masyarakat setempat. Semangat pembinaan itu untuk merawat status Kecamatan Lohia sebagai pintu masuk Islam di Kabupaten Muna.
“Pembinaan ini akan terus dilanjutkan dan dikuatkan. Kami berkomitmen terus melahirkan kader-kader terbaik dalam bidang keagamaan yang mengharumkan nama daerah,” jelasnya.
Reporter: Ode
Editor: Dilah