Festival Kaghati Kolope Diperjuangkan Masuk Kalender Iven Nasional

Amiruddin Ako, Kadis Pariwisata Muna. Foto : Ode

 

RAHA, LENTERASULTRA.COM- Festival kaghati kolope Kabupaten Muna bakal menasional. Kepala Dinas Pariwisata setempat, Amiruddin Ako tengah memperjuangkan hal itu. Impian Amiruddin menjadikan festival kaghati kolope menjadi warisan budaya yang masuk dalam kalender iven Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Kaghati kolope atau layang-layang khas suku Muna merupakan salah satu warisan budaya yang hingga kini terus bertahan melawan kepunahan. Tidak banyak yang masih merawat keahlian membuat layangan dari bahan alam tersebut. Dinas Pariwisata, salah satu instansi yang berupaya agar kaghati kolope tetap lestari dan menjadi kearifan budaya yang dikenal masyarakat nasional.

“Salah satu upaya kami menjadikan sebagai agenda rutin berupa festival. Nah, ini sudah kami usulkan ke Kementerian sejak Desember 2021 lalu,” jelasnya kepada reporter lenterasultra.com, Selasa, 8 Februari 2022.

Usulan Dispar Muna itu dalam proses penilaian akhir sebelum ditetapkan menjadi iven wisata nasional. Festival kaghati kolope tinggal bersaing dengan festival tangkeno dari Bombana dan Wakatobi Wafe. Sebelumnya, 17 daerah di Sulawesi Tenggara masing – masing mengusulkan iven budayanya. Seperti Buton dengan festival budaya tuanya dan Kota Baubau dengan festival keratonnya. “Kita bersyukur, usulan daerah itu tinggal tersisa tiga. Tiga daerah ini yakni Muna, Bombana dan Wakatobi tadi sudah diwawancara dan presentasi langsung dihadapan tim Kemenparekraf via zoom,” paparnya.

Dalam penilaian akhir, lanjut Amiruddin Ako, Kemenparekraf akan menilai kelayakan iven. Mulai dari keunikan, ikoniknya dan kesinambungan. Menurutnya, festival kaghati kolope memenuhi ketiga kriteria tersebut. “Salah satunya soal keunikan. Unik karena ini layang – layang tertua di dunia sesuai laporan jurnal dari Wolfgang, peneliti dunia,” urainya.

Mantan Kabag Humas, Setda Muna itu melanjutkan, dukungan masyarakat Muna sangat diharapkan agar kaghati kolope bisa dipromosikan lebih massif. Paling tidak, jika masuk dalam kalender iven nasional, kaghati kolope juga dapat menjadi instrumen menggerakkan ekonomi daerah lewat iven tahunannya. “Kita belum tau kapan diumumkan. Jelasnya sekarang tinggal menunggu hasil akhir. Harap doa dan dukungannya,” katanya.

Reporter : Ode
Penulis : Ode
Editor : Adhi

Amiruddin AkoDinas PariwisataKaghati KolopeMunanasionalSultra